Bumble Luncurkan Fitur AI Baru untuk Profil dan Interaksi
- Pabila Syaftahan
- •
- 13 Sep 2024 18.04 WIB
Bumble, aplikasi kencan yang terkenal dengan pendekatannya yang unik dalam dunia digital, baru-baru ini mengumumkan rencana besar untuk memanfaatkan artificial intelligence (AI) dalam memperbarui dan memperbaiki pengalaman pengguna. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan perilaku kencan yang semakin dinamis, khususnya di kalangan pengguna muda.
Dalam konferensi teknologi tahunan yang diselenggarakan oleh Goldman Sachs pada hari Senin (9/9/2024), CEO Bumble, Lidiane Jones, mengungkapkan beberapa detail menarik mengenai bagaimana AI akan diterapkan dalam aplikasi mereka. Menurut Jones, Bumble akan meluncurkan sejumlah fitur baru yang didorong oleh AI, termasuk alat pemilihan foto dan berbagai alat bantu untuk meningkatkan interaksi dan pembuatan profil pengguna.
Jones menyatakan, "Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan serangkaian fitur baru yang didorong oleh AI, termasuk pemilih foto yang berbasis AI yang akan memudahkan proses pembuatan profil serta dukungan percakapan yang dirancang untuk meningkatkan kepercayaan diri pengguna dalam menampilkan diri mereka yang terbaik." Pernyataan ini, yang dikutip dalam siaran pers TechCrunch pada Selasa (10/9), menunjukkan bahwa Bumble berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi canggih demi menciptakan pengalaman kencan yang lebih menyenangkan dan efisien.
Fitur-fitur inovatif yang akan diperkenalkan di aplikasi Bumble pada akhir tahun 2024 ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna. Jones juga menambahkan, "Kami memiliki pandangan ambisius tentang bagaimana AI akan meningkatkan nilai yang kami tawarkan kepada pelanggan kami di setiap tahapan perjalanan kencan mereka, mulai dari pembuatan profil, penemuan, hingga keterlibatan dan pencocokan."
Salah satu fitur yang menarik perhatian adalah alat pemilih foto berbasis AI yang akan bersaing langsung dengan fitur serupa yang dimiliki oleh Tinder, aplikasi kencan kompetitor yang juga menawarkan saran swafoto kepada penggunanya. Meskipun Tinder saat ini memiliki sekitar 9,6 juta pengguna berbayar, Bumble juga menunjukkan pertumbuhan dengan jumlah pengguna berbayar mencapai 2,8 juta pada kuartal kedua 2024.
Jones mengungkapkan tujuan utama Bumble adalah untuk mengurangi hambatan yang dialami pengguna saat membuat profil, meskipun rincian lebih lanjut tentang bagaimana hal ini akan dicapai belum dipublikasikan. "Kami tahu bahwa banyak pengguna merasa cemas saat membuat profil mereka. Kami berkomitmen untuk membuat proses ini semulus mungkin," kata Jones. Pembuatan profil biasanya melibatkan pengunggahan foto, penulisan biodata, dan penyusunan petunjuk untuk menarik calon pasangan.
Namun, bagaimana Bumble akan mendukung pengguna dalam menyederhanakan langkah-langkah ini masih belum jelas. Perusahaan juga belum memberikan tanggapan atas permintaan informasi lebih lanjut dari TechCrunch mengenai hal ini.
Sejauh ini, Bumble sudah menggunakan teknologi AI dalam beberapa fiturnya. Tahun lalu, perusahaan meluncurkan fitur pemecah kebekuan berbasis AI untuk Bumble for Friends, yang dirancang untuk membantu pengguna dalam menjalin persahabatan. Selain itu, Bumble telah memanfaatkan AI untuk meningkatkan fitur keamanan mereka dalam beberapa tahun terakhir. Fitur keamanan tersebut termasuk "Detektor Penipuan" yang berfungsi untuk mendeteksi dan menghapus profil palsu, pengirim spam, serta penipu, serta "Detektor Pribadi" yang secara otomatis mengaburkan foto tidak pantas.
Terbaru, Bumble juga memperkenalkan opsi baru yang memungkinkan anggota untuk melaporkan profil jika mereka mencurigai bahwa foto atau video yang diunggah dibuat menggunakan teknologi AI. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Bumble untuk memastikan pengalaman pengguna yang aman dan terpercaya di platform mereka.
Dengan berbagai inovasi yang akan datang, Bumble tampaknya berusaha keras untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu aplikasi kencan terkemuka dan relevan di pasar yang terus berkembang. Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi yang pesat tetapi juga kesadaran perusahaan terhadap kebutuhan dan harapan penggunanya dalam era digital ini.