BCA-Cloudera Kolaborasi Tingkatkan Kemampuan Analisis Data


BCA-Cloudera Kolaborasi

Ilustrasi Analisis Data

 

Cloudera, perusahaan enterprise data cloud global menyatakan bahwa Bank Central Asia (BCA) telah menggunakan platform milik Cloudera. Melalui kolaborasi ini analisis data nasabah BCA dapat ditingkatkan dan juga untuk memperkaya customer experience serta mengurangi terjadinya fraud. Cloudera merupakan platform yang menggunakan teknologi Big Data dan Machine Learning. Dengan menggunakan platform Cloudera, BCA mampu mengolah data baik secara terstruktur  maupun tidak terstruktur seperti email, social media, dan call center. Selain itu, BCA juga dapat secara signifikan mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan queries dari beberapa hari menjadi beberapa jam, hingga hitungan menit.

"Cloudera telah menjadi bagian dari solusi kami memberdayakan data dalam mendukung penawaran berbagai produk dan layanan perbankan yang inovatif, sejalan dengan kebutuhan nasabah," ungkap Head of Data Management BCA, Dirgo Vanto, dalam keterangan resminya, Sabtu (11/7/2020).

Melalui layanan pengolahan data yang ditawarkan, unit bisnis BCA mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai nasabah dan dapat menggunakan informasi penting untuk memberikan penawaran produk yang sesuai dengan profil nasabah yang bersangkutan. Selain itu, platform Cloudera juga memungkinkan bank menggunakan model machine learning untuk otomatisasi proses. BCA juga memanfaatkan platform Cloudera untuk melindungi akses data nasabah dari penyalahgunaan. Dengan dukungan platform Cloudera, memungkinkan bank untuk menjalankan sistem deteksi fraud, dalam mendeteksi anomali pada pola transaksi sehingga dapat mencegah potensi fraud secara lebih baik.

"Karena kebutuhan nasabah yang terus berkembang, bank harus terus melakukan inovasi produk dan layanan berkelanjutan untuk menarik maupun mempertahankan nasabah," jelas Managing Director Clouder ASEAN dan India, Remus Lim.

Remus Lim menjelaskan platform cloudera menggunakan teknologi machine learning sehingga memungkinkan bisnis perbankan di Indonesia memanfaatkan analitik multifungsi untuk membantu mengubah data kompleks menjadi data yang lebih jelas. Sehingga menjadi informasi yang mudah diterima dan dapat ditindaklanjuti secara cepat.

"Semua informasi penting yang tepat waktu tersebut kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mempererat hubungan dengan nasabah dan mendukung model-model bisnis baru," lanjutnya.

 


Bagikan artikel ini