Jaringan 5G, Dorong Pertumbuhan Startup di Indonesia


5G

Ilustrasi 5G

Layanan jaringan 5G disebut akan memicu pertumbuhan startup di Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya perusahaan baru ataupun startup yang mulai memanfaatkan kemajuan teknologi jaringan 5G ini.

Oleh karena itu, Vice President Strategic & Explorative Partnership Telkomsel Mahmud Saladin menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah memboyong beberapa startup dalam negeri di berbagai bidang untuk dapat memanfaatkan jaringan 5G.

“Bergerak di bidang agritech, healthcare, education, leisure economy, logistics dan supply chain, serta gaming dengan memanfaatkan teknologi jaringan 5G,” kata Mahmud dalam pemaparan seleksi Tinc Batch 7 beberapa waktu lalu, melansir dari CNN Indonesia, Selasa (22/2/22).

Mahmud kemudian melanjutkan bahwa startup yang telah diseleksi ini tidak hanya mengadopsi jaringan 5G, tetapi juga memanfaatkan teknologi lain seperti Software-as-a-Service (SaaS) atau Platform-as-a-Service (Paas), kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), hingga internet of things (IoT).

Saat ini, Telkomsel Innovation Center (Tinc) telah menyeleksi lima kandidat startup untuk selanjutnya diklaim dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia dengan dukungan teknologi digital terbaru, termasuk jaringan 5G.

Sebelumnya, terdapat 129 startup yang mendaftar untuk mengikuti program Tinc Batch 7 dari Telkomsel. Namun tersisa lima startup yang lolos seleksi untuk pengembangan ekosistem digital. Kelima startup tersebut antara lain adalah Askara Daulat Desa, Fammi, Machine Vision, Tujju, dan Tumbasin.

Kelima startup tersebut dinilai dapat mengembangkan inovasi digital sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun sektor lintas industri. Para startup terpilih ini juga mendapatkan mentor dari produsen teknologi ternama seperti Google Cloud, Meta, AWS, dan Xendit.


Bagikan artikel ini