Meizu Hentikan Produksi Smartphone, Fokus pada Pengembangan AI


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Meizu, produsen smartphone terkemuka asal China, telah membuat keputusan besar dengan mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi smartphone. Langkah ini menandai perubahan strategis perusahaan yang akan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi Meizu di Weibo, platform media sosial terbesar di China.

Dalam pengumuman tersebut, Meizu menyatakan komitmennya untuk fokus mengembangkan perangkat, layanan, operating system (OS), dan teknologi yang memprioritaskan pengalaman kecerdasan buatan bagi pengguna. Mereka berencana untuk menciptakan solusi AI yang dapat mengakses berbagai large language model (LLM) termasuk yang dimiliki oleh OpenAI.

“Di masa depan, Meizu akan membuat perangkat yang dapat membangun ekosistem AI dengan LLM yang populer di dunia, termasuk OpenAI, dan kami akan berkolaborasi untuk bersama-sama mengembangkan inovasi serta pengembangan AI," ujar perwakilan Meizu dalam postingan Weibo.

Shen Ziyu, Chairman dan CEO Xingji Meizu Group, menjelaskan bahwa pasar smartphone global telah mengalami perubahan signifikan. Konsumen kini lebih lambat dalam melakukan upgrade, dengan rata-rata waktu sekitar 51 bulan. Ini karena peningkatan kualitas yang terus dilakukan oleh para vendor, seperti peningkatan performa, fitur fotografi yang lebih canggih, dan inovasi lainnya.

Kompetisi di pasar smartphone juga semakin berat, dengan perusahaan-perusahaan bersaing melalui fitur-fitur yang semakin canggih dan spesifikasi yang lebih tinggi. Meizu mengakui bahwa persaingan ini telah mengarahkan mereka untuk mengambil langkah strategis dengan berfokus pada pengembangan AI, sementara menghentikan produksi smartphone Android.

Meizu mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pengembangan dan produksi smartphone Android yang sedang berjalan, termasuk seri Meizu 21 Pro, Meizu 22, hingga Meizu 23. Langkah ini akan dimulai segera, menandai transisi perusahaan ke arah pengembangan AI.

Meskipun menghentikan produksi smartphone, Meizu berjanji untuk tetap memberikan dukungan bagi produk smartphone mereka yang masih beredar di pasaran saat ini. Fokus perusahaan sekarang adalah untuk mempersiapkan peluncuran perangkat AI terbaru.

Terkait AI, Meizu berencana untuk merilis perangkat AI perdana mereka dalam tahun ini. Meskipun belum diumumkan secara resmi, perangkat AI ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menghadirkan solusi AI yang inovatif dan terintegrasi.

Pada tahun 2025, Meizu memiliki rencana untuk meluncurkan dua model perangkat AI utama, yakni All-weather AI Device dan AI Device iteration. Setelah itu, mereka berencana untuk meluncurkan tiga model perangkat AI baru, termasuk kemungkinan suksesor dari dua perangkat AI yang diumumkan pada tahun 2025, serta perangkat baru yang disebut "AI Device Pro".

Dikutip dari KompasTekno semua perangkat AI yang akan diluncurkan Meizu kemungkinan akan menggunakan OS khas perusahaan, yaitu FlymeOS. FlymeOS direncanakan akan dirombak dan diperkaya dengan fitur-fitur AI yang memungkinkan integrasi yang lebih baik dengan solusi kecerdasan buatan.

Langkah Meizu untuk berpindah fokus ke pengembangan AI menandai pergeseran strategis dalam industri teknologi. Meskipun menghentikan produksi smartphone, perusahaan ini berkomitmen untuk tetap menjadi pemain utama dalam pasar teknologi dengan menghadirkan inovasi dalam bidang kecerdasan buatan.

Demikianlah kabar terbaru dari Meizu yang mengumumkan penghentian produksi smartphone dan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan. Langkah ini menandai perubahan strategis yang diambil oleh perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar dan perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Meizu optimis bahwa dengan fokus pada pengembangan AI, mereka akan dapat menghadirkan solusi yang inovatif dan relevan bagi konsumen di masa depan. Kabar ini menjadi sorotan dalam industri teknologi dan menjadi perhatian bagi penggemar Meizu serta para pelaku pasar smartphone global.


Bagikan artikel ini