Pasar Cloud Computing Berkembang Pesat Selama Pandemi COVID-19


Ilustrasi Cloud Computing

Ilustrasi Cloud Computing

Teknologi cloud computing menjadi layanan yang paling dicari dan berkembang dengan pesat selama pandemi COVID-19. Hal ini karena teknologi cloud bisa memberikan dampak positif terhadap laju bisnis perusahaan, termasuk pula memudahkan masyarakat dalam beraktivitas. Selain itu, sejalan pula dengan upaya pemerintah mendorong ekonomi digital di Indonesia.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Boston Consulting Group, pasar cloud Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan rata-rata (CAGR) sebesar 25 persen, dari USD 0,2 miliar pada 2018 menjadi USD 0,8 miliar pada 2023 mendatang.

Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ini sendiri adalah korporasi dan bisnis skala menengah yang telah merasakan dampak signifikan dalam penghematan biaya setelah melakukan adopsi layanan cloud computing.

Sementara riset terbaru dari PwC pada akhir 2021 juga menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami kenaikan pendapatan sebesar 20 persen setelah mengadopsi cloud. Cloud juga diprediksi PwC akan meningkatkan PDB Indonesia sekitar USD 10,7 miliar dalam lima tahun mendatang.

Hal ini yang kemudian mendorong banyak perusahaan global untuk berlomba-lomba masuk ke pasar cloud Indonesia. Terutama dengan pasar teknologi informasi Indonesia yang merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik (APAC). 

Salah satunya adalah perusahaan konsultan cloud global, Crayon, yang menjadi salah satu perusahaan dengan pertumbuhan bisnis tinggi di pasar cloud Indonesia. Pendekatan yang mengutamakan efisiensi biaya dan optimalisasi menjadi fokus untuk memasuki pasar Indonesia.

“Dengan fokus pada pendekatan yang mengutamakan efisiensi biaya dan optimalisasi, Crayon Indonesia membidik target pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat di tahun ini,” kata CEO Crayon Indonesia dan Malaysia, Harith Ramotheram dalam keterangan resminya, melansir dari Medcom.id, Jumat (18/3/2022).

Crayon membidik korporasi kelas menengah, medium, hingga konglomerasi besar di pasar Indonesia. Sejauh ini, korporasi di sektor ritel, FMCG, manufaktur, pendidikan, jasa keuangan, serta perbankan mendominasi Crayon Indonesia.

“Melalui layanan cloud yang fokus pada efisiensi biaya dan optimalisasi, perusahaan tak perlu lagi repot mengurusi infrastruktur IT sehingga bisa fokus mengembangkan bisnis mereka,” jelas Harith.

Sementara di sisi lain, pemerintah juga mendorong agar digitalisasi teknologi yang berkembang saat ini bisa dimanfaatkan untuk dapat meningkatkan berbagai kegiatan produktif. Transformasi digital pun diyakini dapat membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa perkembangan digitalisasi ini bagaikan dua sisi mata uang. Pada satu sisi, digitalisasi memberikan percepatan pemulihan dengan konektivitas yang cepat, namun di sisi lain juga menciptakan kesenjangan karena masalah literasi dari masyarakat.

“Transformasi digital juga tidak sebatas teknologi dan lifestyle, tapi juga mengurangi selisih dan mempercepat keseimbangan dan juga mendukung pemulihan yang lebih cepat,” tutur Menko Airlangga.


Bagikan artikel ini