SIG Jalin Kemitraan dengan AWS Manfaatkan Komputasi Awan


Cloud Computing

Ilustrasi Cloud Computing

PT Semen Indonesia (SIG) melakukan akselerasi transformasi digital pada sistem teknologi informasi dengan komputasi awan atau cloud computing. Dalam implementasi komputasi awan, perseroan bermitra dengan Amazon Web Services (AWS).

Senior Vice President of Group Head Information & Communication Technology SIG, Anindio Daneswara mengatakan, dengan sejumlah tantangan yang masih dihadapi industri semen saat ini, mendorong SIG memanfaatkan teknologi cloud untuk meningkatkan keunggulan operasional dan menciptakan peluang yang berkontribusi pada efisiensi dan kinerja keuangan perusahaan.

“SIG memiliki spektrum operasional yang sangat luas yang didukung ratusan sistem dan aplikasi, termasuk ERP (Enterprise Resource Planning) dan aplikasi khusus yang bersifat kritikal, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai," ujar Anindio ditulis Selasa (10/10/2023).

"Pemanfaatan teknologi cloud diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan fleksibilitas dari sistem teknologi informasi dan komunikasi SIG guna menangani kompleksitas dan skala operasional perusahaan,” sambung Anindio.

Menurut Anindio, teknologi cloud mendukung ketersediaan data dan analytics yang membantu manajemen SIG dalam pengambilan keputusan di seluruh kegiatan operasional perusahaan.

Hal ini karena teknologi cloud memiliki keunggulan dalam pemrosesan dan penyimpanan data, serta menjadi fondasi dasar agar pemanfaatan data analytics dan AI (artificial intelligence) dapat digunakan dalam Perusahaan.

“Mayoritas dari sistem aplikasi kritikal di SIG sudah beroperasi menggunakan teknologi cloud pada awal tahun 2022," ucapnya.

Pada tahun yang sama, kata Anindio, SIG berhasil go live dengan inisiatif big data analytics platform yang menjadi sumber informasi tunggal yang kredibel untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

"Perpindahan dari on-premise menjadi cloud ini diperkirakan meningkatkan kecepatan proses komputasi hingga 1,6 kali dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi penggunaan computing resources sebesar 20 persen. Secara umum, dengan cost leadership dari penggunaan teknologi cloud, kita mempunyai potensi penurunan biaya operasional sekitar 30-40%,” tutur Anindio.


Bagikan artikel ini