UGM Ciptakan Pendeteksi Covid-19 dari Embusan Nafas


Distribusi Alat Medis Covid-19

Ilustrasi Distribusi Alat Medis Covid-19

Pandemi membuat berbagai kalangan berupaya untuk melawan Covid-19. Berbagai cara untuk pun di coba untuk medeteksi Covid-19 agar lebih efisien dan akurat. Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas yang diberi nama GeNose. Gnome diklaim dapat bekerja secara tepat dan cepat dalam mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama nafas seseorang.

"Nafas orang diambil diindera melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) untuk pendeteksian dan pengambilan keputusan," tulis laman UGM, Minggu (13/9). Berdasarkan hasil uji profiling (kalibrasi) dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta, tingkat akurasi GeNose terbilang mencapai 97%.

Pihak UGM juga mengatakan, GeNose didesain sangat handy sehingga dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri dan efisien. GeNose mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang terpusat di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi. Data yang terkumpul di dalam sistem nantinya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

GeNose akan menjadi inovasi pertama di Indonesia sebagai alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas dan terintegrasi dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. Dengan berbagai kelebihan tersebut GeNose diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi GeNose bagi kepentingan masyarakat luas. Diharapkan, inovasi GeNose dapat dihilirkan dan segera bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan Covid-19 sebelum akhir tahun 2020.

Dengan spirit gotong-royong, Inovasi GeNose dikerjakan bersama dengan tim ahli lintas bidang ilmu di UGM Yogyakarta: Dr Eng Kuwat Triyana, M.Si (FMIPA), dr Dian Kesumapramudya Nurputra, Sp.A, M.Sc, Ph.D (FKKMK), Dr Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA), dr Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc, Ph.D (FKKMK), dan para mitra industri strategik yang berkomitmen dalam penghiliran hasil riset dan inovasi kampus.


Bagikan artikel ini