Alita & Mitratel Gelar Jaringan 5G dan Infrastruktur Digital


Jaringan 5G

Ilustrasi Jaringan 5G

Emiten menara telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (Mitratel) dan perusahaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) PT Alita Praya Mitra (Alita) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan dan penyewaaan 6.000 kilometer jaringan serat optik secara nasional, hari ini.

Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya mengatakan, perjanjian kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi dalam mewujudkan sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia. “Layanan serat optik ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya.

Lingkup kerja sama berupa pembangunan dan pemasaran terhadap 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di Sulawesi, Sumatera, dan Jawa yang akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.

Dengan kerja sama ini diharapkan memperkuat jaringan serat optik untuk mendukung fiberisasi gelaran 5G secara lebih masif dan penguatan 4G yang dilakukan operator seluler guna meningkatkan kualitas layanan mobile broadband hingga mencapai kecepatan di atas 1 Gbps disisi penggunanya.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam sambutannya pada acara penandatanganan PKS ini menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan aksi organik sesuai rencana perseroan untuk memperkuat infrastruktur digital ecosystem di Indonesia.

“Pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer di lima provinsi akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower. Hal ini selaras dengan rencana dan program perseroan dalam mendukung implementasi teknologi 5G di Indonesia dan Digital Ecosystem di antaranya IoT (internet of things), small cell, dan edge computing,” kata Theodorus Ardi Hartoko.

Selain melalui aksi organik pembangunan jaringan serat optik, perseroan telah melakukan kerja sama sewa jaringan serat optik milik PT Telkom Indonesia. Diharapkan, dengan adanya portofolio serat optik di Mitratel dapat mendukung operator telekomunikasi memaksimalkan kapasitas yang diperlukan guna mewujudkan transformasi digital di Indonesia.

Merujuk informasi yang disampaikan di prospektus Mitratel, sejumlah 11.851 tower Mitratel (51%) telah tersambung dengan jaringan serat optik, artinya dengan adanya pembangunan 6.000 kilometer tambahan jaringan baru ini akan semakin mempercepat pemenuhan kebutuhan para operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.

Sementara saat ini Alita telah memiliki lebih dari 8.000 kilometer jaringan serat optik di berbagai wilayah Indonesia dan mendukung operator seluler dalam melakukan gelaran 5G di beberapa kota di Indonesia. Adapun layanan serat optik yang diberikan Alita merupakan solusi menyeluruh melingkupi dan tidak terbatas pada penyediaan layanan fiber access network (FTTx), manage serviceactive network, smart pole, dan site access termination.


Bagikan artikel ini