AWS Rencanakan Akan Membuka Pusat Data di Indonesia


Amazon Web Services Logo

Ilustrasi Logo Amazon Web Services

Amazon Web Services (AWS) sebagai penyedia layanan berbasis cloud computing melakukan perencanaan untuk membuka pusat data atau data center di Indonesia pada akhir 2021, meski pandemi COVID-19 masih terus berlanjut.

Country General Manager Indonesia AWS, Gunawan Susanto mengungkapkan bahwa pembangunan pusat data tersebut memberikan signifikan masuknya investasi ke Indonesia, yang tentunya disertai dengan penyerapan tenaga kerja juga program yang dilakukan oleh AWS.

“Kami masih sesuai jadwal untuk meluncurkan pangkalan data taupun data center ini di Indonesia dengan announcement di akhir tahun depan 2021,” ucap Gunawan, dalam media briefing virtual, Senin (4/11).

AWS juga memiliki salah satu program yang menjalin kerjasama dengan komunitas pengembang atau developer di Indonesia, untuk mengadakan berbagai program pelatihan, sehingga developer diharap memiliki akses atau skill yang dapat diandalkan dan dapat bersaing secara global.

Selain program tersebut, Amazon Web Services telh ikut serta dalam program Digital Talent Scholarship yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) untuk mengembangkan talenta digital, sebagai salah satu upaya dalam percepatan transformasi digital yang sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.

“Nantinya akan ada program lain dimana kami investasi untuk melakukan training atau pelatihan program pelatihan ekosistem lokal,” tambah Gunawan. Amazon Web Services membuktikan bahwa mereka talah banyak memberikan pelatihan kepada customer di Indonesia, salah satunya bergabung ddalam program global.

“Program seperti itu tujuannya kalau mengerucut di luar nilai investasi adalah skill akan improve, di mana akan banyak lagi program yang kami akan lakukan untuk improve skill dan talent,” ucap Gunawan.

Amazon Web Services mengharapkan dengan adanya akses teknologi dapat membuka kolaborasi di ekosistem lokal, untuk kemudian dapat mengembangkan bisnis. AWS juga membutuhkan ekosistem partner untuk mengakomodasi transformasi digital, sehingga customer dapat fokus pada operasional bisnis.


Bagikan artikel ini