Teknologi AI untuk Dukung Pengembangan Transportasi Otomatis


Focus Group Action KORIKA Use Case Transportasi

Focus Group Action KORIKA Use Case Transportasi

Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini merupakan hal yang sudah banyak dibutuhkan di berbagai bidang industri untuk mendukung operasional mereka. Selain itu, AI juga didorong penggunaannya untuk menghasilkan berbagai inovasi baru yang mendukung kebutuhan masyarakat.

Salah satu pemanfaatan teknologi AI adalah untuk mendukung pengembangan transportasi, terutama transportasi darat. Teknologi AI bisa mendukung transportasi darat untuk beroperasi secara otomatis dengan bantuan minimal dari manusia, mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan moda transportasi.

Implementasi teknologi AI pada transportasi sendiri memiliki beberapa tingkatan atau grade of automation (GoA) yang menunjukkan seberapa terlibatnya manusia dalam mendukung operasional transportasi. GoA pada level 4 merupakan tingkatan di mana transportasi tidak lagi memerlukan bantuan tenaga manusia, tetapi dapat beroperasi secara mandiri.

“Salah satu implementasi AI untuk use case di bidang transportasi adalah untuk moda transportasi kereta api. Sistem persinyalan kereta api perlu ditingkatkan untuk mencapai GoA yang lebih tinggi, menggantikan fungsi pengemudi dan attendant di dalam kereta api. AI dapat meningkatkan reliability dan keamanan dari kereta api yang beroperasi secara otomatis,” kata Tazar Morta Kurniawan, Direktur Teknologi PT LEN Industri dalam paparannya di acara KORIKA Focus Group Action: AI Ecosystem and Use Cases, Sabtu (27/8/2022).

Tazar menuturkan bahwa penerapan AI untuk kereta api yang beroperasi secara otomatis sepenuhnya dapat digunakan untuk membantu mendeteksi hambatan yang dihadapi sepanjang jalur kereta api, seperti benda atau manusia yang menghalangi. Hal ini pun harus dioperasikan dengan sinyal yang baik untuk mencegah perlunya operator kereta melakukan intervensi.

Tazar juga menyebutkan bahwa AI bisa dimanfaatkan pula untuk mendukung manajemen kendaraan di terminal, di mana pergerakan moda transportasi dikendalikan sesuai dengan rute atau jalan yang dilalui oleh kendaraan.

Ai untuk transportasi di Indonesia sendiri sudah mulai diterapkan untuk kendaraan yang beroperasi secara otonom. Salah satunya melalui penelitian yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang melakukan percobaan pengoperasian mobil tanpa pengemudi di area kampus ITS.

Pada kesempatan yang sama, Peneliti dari Kelompok Keahlian Instrumentasi dan Kontrol Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITV) Augie Widyotriatmo mengungkapkan bahwa penerapan AI untuk kendaraan otonom memiliki tantangan yang harus dihadapi.

“Tantangan AI dalam pengembangan kendaraan otonom, kita melihat bahwa sistem kendaraan otonom ini merupakan sebuah sistem yang kritis dan sensor-sensornya harus memiliki keakuratan, serta integritas dalam pengenalan lingkungan dan navigasinya untuk dapat mencapai keamanan yang diharapkan,” tutur Augie.

Akselerasi industri kendaraan otonom yang berbasis AI kemudian memerlukan komitmen dan kolaborasi dari semua pihak, baik dari para pelaku industri maupun pemerintah. Teknologi AI kemudian dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung moda transportasi di Indonesia.


Bagikan artikel ini