Fleksibilitas Teknologi Menjadi Kunci Penting Dalam Pekerjaan


Amazon Web Services Logo

Ilustrasi Logo Amazon Web Services

Fleksibilitas dan kecakapan manusia serta teknologi, dinilai sebagai hal penting untuk mengimbangi beban pekerjaan, terlebih gaya bekerja yang kini mulai berubah karena adanya pandemi COVID-19, hal tersebut diungkapkan Senior Vice President, Global Infrastructure and Customer Support Amazon Web Services (AWS) Peter DeSantis.

Berbagai teknologi terkini merupakan upaya untuk membuat pekerjaan dapat mudah dilakukan. Mulai dari kehadiran komputasi awan (cloud), machine learning, big data analytics, internet of things, hingga kecerdasan buatan yang kini akrab dengan keseharian.

"Fleksibilitas kini sangat penting untuk bisa mengimbangi dan menjalani berbagai beban pekerjaan dimana pun dibutuhkan," ujar DeSantis yang dikutip dari Antara News, Rabu (19/5).

Managing Director ASEAN AWS Conor McNamara menambahkan AWS sebagai penyedia solusi tersebut berusaha untuk membantu pelanggannya menghadapi new normal yang menuntut pengguna dapat mengoperasikan teknologi digital.

Menurut McNamara, AWS memastikan bisnis tetap berputar, bisnis bisa bertahan, dan dapat menghemat biaya server, dan penskalaan yang mulus (seamless scaling).

Di Indonesia, Chief of Information and Digital Officer XL Axiata Yessie Yosetya memaparkan sejumlah tantangan dan strategi para pelaku di industri telekomunikasi untuk mencapai pengalaman bekerja yang lebih mulus.

"Beberapa tantangannya antara lain kapasitas infrastruktur aplikasi layanan yang terbatas, keterlambatan waktu dalam mengembangkan dan menerapkan aplikasi, dan biaya yang tinggi. XL Axiata telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menyongsong perubahan ke cloud computing dan teknologi yang mulus serta berkelanjutan," tutur Yessie.

Pertama, pusat keunggulan cloud. Mengembangkan tata kelola cloud dan kerangka kerja yang dapat digunakan kembali, mengelola pengetahuan dan pembelajaran cloud, mengawasi penggunaan cloud dan rencana skala, juga menyelaraskan proses/strategi organisasi dan bisnis dengan model cloud.

Yessie menambahkan XL Axiata harus mematuhi persyaratan lokalisasi data pemerintah Indonesia untuk data Pill, lebih banyak situs cloud publik akan berada di Indonesia dengan penyedia cloud seperti wilayah peluncuran AWS secara lokal. 

"Aplikasi yang lebih luas di cloud, meliputi otomatisasi dan AI, big data analytics, serta layanan digital dan proses digital," tutupnya.

 


Bagikan artikel ini