Google Cloud Hadir di Indonesia, Tidak Perlu Dikotomi Cloud Asing


Google Cloud Platform

Kehadiran Google membuat Persaingan Cloud semakin ketat. Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono menilai Indonesia merupakan pasar yang besar sehingga langkah pemain asing seperti Google yang hadir dalam kompetisi awan Tanah Air merupakan hal yang wajar.

“Kompetisi pasti tambah ketat, tetapi juga akan mendorong semua pihak menaikkan kualitasnya agar tetap mampu bersaing, sehingga tidak perlu ada dikotomi cloud asing atau lokal yang penting mereka buka perusahaan dan investasi di indonesia daripada mereka diluar. Toh, mayoritas Aplikasi dari luar jadi justru kita yang beli bandwidth luar negeri untuk sampai ke cloud mereka seperti selama ini menghamburkan devisa,” kata Kristiono.

Kristiono melihat bahwa urgensi saat ini bagi pemain lokal adalah untuk memetakan strategi pemasarannya dan juga memberikan penawaran yang lebih kompetitif daripada pesaingnya.

Menurutnya, raksasa teknologi tetap membutuhkan dan membeli bandwidth dalam negeri, serta dari sisi lain, hadirnya mereka juga memberi kesempatan bagi taleta Indonesia untuk belajar dan bekerja sehingga dapat meningkatkan kompetisinya.

Google secara resmi meluncurkan layanan Google Cloud Platform (GCP) di Jakarta pada hari Rabu, 24 Juni 2020 secara online. Google menyampaikan bahwa region Jakarta adalah region GCP pertama di Indonesia dan yang ke-9 di Asia Pasifik. 

Menurut CEO Google dan Alphabet Sundar Pichai, region di Jakarta ini akan lebih mempermudah dan mempercepat perusahaan besar atau kecil dalam memanfaatkan  layanan Artificial Intelligence dan Data Analytics dari Google. 

"Saya sangat menantikan bagaimana region Jakarta ini akan menggunakan Google Cloud untuk membangun bisnis baru dan menyingkap peluang baru untuk masyarakat di Indonesia dan di seluruh dunia," tambah Sundar Pichai.


Bagikan artikel ini