Google Cloud Summit 2025 Jakarta: Dorong Startup & AI Nasional


Logo Google

Logo Google

Google Indonesia secara resmi menggelar acara besar bertajuk Google Cloud Summit 2025 Jakarta, sebuah ajang teknologi tahunan yang menjadi titik temu bagi inovator, startup, institusi, dan organisasi besar dalam menjajaki masa depan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Tahun ini, acara tersebut menjadi sorotan nasional setelah diumumkannya dua inisiatif besar: kolaborasi strategis antara Google Cloud dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta peluncuran program lintas industri Indonesia BerdAIa.

 

Google for Startups Accelerator: Wujud Nyata Komitmen Google pada Startup AI Indonesia

Salah satu pengumuman paling penting dalam Google Cloud Summit 2025 adalah peluncuran program Google for Startups Accelerator Southeast Asia: Indonesia, AI-Focused. Program akselerator ini dirancang khusus untuk mendukung startup-startup Indonesia yang sedang mengembangkan produk berbasis generative AI maupun agentic AI.

Google menggandeng Komdigi untuk memastikan program ini mampu menjangkau dan membina startup lokal secara lebih efektif. Sinergi ini diharapkan memperkuat adopsi teknologi AI di berbagai sektor strategis Indonesia. Menurut Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, potensi nilai ekonomi dari pemanfaatan layanan Google Cloud sangat besar.

“Riset Public First menunjukkan bahwa startup dan UMKM di Indonesia yang mengadopsi layanan seperti analitik data dan AI berpotensi menciptakan nilai ekonomi hingga Rp990 triliun pada tahun 2030,” ujar Fanly.

Lebih lanjut, Fanly menyebut bahwa program akselerator ini menjadi bagian dari gerakan Bangkit Bersama AI sebuah inisiatif Google untuk mendukung kedaulatan dan daya saing digital Indonesia. Target besarnya pun sangat ambisius: mencetak 100 startup AI unggulan dalam lima tahun ke depan.

 

Dukungan Pemerintah dan Visi Indonesia Emas 2045

Inisiatif besar ini juga mendapat sambutan hangat dari Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Dalam pidatonya, Meutya menyatakan bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta seperti ini sangat penting untuk menghadirkan inovasi teknologi yang berdampak nyata.

“Program ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Kami percaya bahwa AI bukan sekadar alat teknologi, melainkan motor transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Meutya.

Ia juga menekankan pentingnya menciptakan ruang kolaboratif agar inovasi bisa tumbuh dan memberikan kontribusi nyata pada masyarakat.

 

Keuntungan Eksklusif bagi Startup Terpilih

Pendaftaran untuk batch pertama telah dibuka, dan sebanyak 20 startup akan disaring untuk mengikuti program akselerasi berdurasi tiga bulan. Menariknya, program ini bersifat equity-free, artinya para peserta tidak diwajibkan menyerahkan saham perusahaan mereka.

Startup yang terpilih akan memperoleh berbagai keuntungan, di antaranya:

  • Kredit Google Cloud senilai hingga US$350.000.
  • Akses penuh ke AI technology stack milik Google.
  • Pelatihan intensif dan workshop bersama para ahli industri.
  • Bimbingan teknis dari mentor global.
  • Kesempatan bertemu investor dalam sesi Founders Meet Experts.

Sesi pelatihan tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mengembangkan model bisnis yang relevan dan berkelanjutan. Di akhir program, peserta akan mempresentasikan produk mereka dalam acara Demo Day, sebuah momen penting untuk menjaring mitra bisnis dan investor strategis.

 

Indonesia BerdAIa: Kolaborasi Lintas Industri untuk AI yang Berdampak

Selain fokus pada startup, Google Cloud juga meluncurkan program baru bertajuk Indonesia BerdAIa dalam Google Cloud Summit 2025. Program ini bertujuan membantu organisasi besar dalam membangun dan mengimplementasikan solusi AI khusus untuk sektor ekonomi utama di Indonesia.

Sebanyak 15 organisasi papan atas telah bergabung dalam fase awal program ini, meliputi sektor perbankan, telekomunikasi, pendidikan, manufaktur, dan layanan publik. Daftar anggota awal Indonesia BerdAIa meliputi:

  1. PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports)
  2. Bank Central Asia (BCA)
  3. Bank Negara Indonesia (BNI)
  4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
  5. Bank Syariah Indonesia
  6. DANA Indonesia
  7. Fore Coffee
  8. Indosat Ooredoo Hutchison
  9. Kalbe Farma
  10. MAXStream
  11. Paragon Technology and Innovation
  12. Sarana AI
  13. PT Semen Indonesia (SIG)
  14. Universitas Brawijaya
  15. Vidio

Program ini akan memberikan akses pada teknologi AI terkini seperti Gemini 2.5 dan model media gen AI yang baru saja diumumkan di Google I/O 2025. Selain itu, dukungan dari para pakar AI dan ekosistem mitra akan membantu organisasi dalam membangun solusi AI yang dapat diterapkan secara luas dan berdampak jangka panjang.

Pilar Utama Indonesia BerdAIa
Program Indonesia BerdAIa dirancang dengan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur, mencakup beberapa aspek strategis:

  • Pembuatan Roadmap AI Khusus
    Organisasi akan dibantu menyusun roadmap AI yang sesuai dengan strategi perusahaan dan menyelaraskan inisiatif AI dengan prioritas utama.
  • Pemilihan Kasus Penggunaan AI yang Tepat
    Tiap organisasi akan mengevaluasi kasus penggunaan AI berdasarkan potensi dampak, kelayakan teknis, dan kemampuan implementasi.
  • Pengembangan Solusi AI Terbuka dan Interoperabel
    Fokus pada solusi yang bisa diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada agar investasi teknologi dapat terus berkelanjutan.
  • Metrik Keberhasilan yang Terukur
    Setiap organisasi akan menyusun metrik performa untuk memantau dan mengevaluasi efektivitas inisiatif AI mereka.
  • Governance dan Keamanan AI
    Dibentuknya AI Risk Board dan penerapan Secure AI Framework (SAIF) sebagai standar tata kelola dan keamanan penggunaan AI.
  • Pelatihan Karyawan Skala Besar Melalui program seperti Google Cloud Skills Boost dan JuaraGCP, organisasi akan memperoleh pelatihan untuk membangun tenaga kerja yang melek dan siap AI.


Membangun Infrastruktur dan Talenta AI Nasional

Dalam acara yang sama, Google juga mengumumkan investasi besar pada infrastruktur AI-ready di Indonesia, termasuk perluasan kapasitas komputasi Jakarta Cloud Region.

Google juga memperkenalkan komitmen pelatihan baru JuaraGCP, yang menargetkan lebih dari 800.000 penyelesaian hands-on lab AI sebelum akhir 2026. Selain itu, akan ada sertifikasi generative AI khusus bagi pembelajar non-teknis untuk memperluas adopsi AI di kalangan profesional umum.

 

AI Sebagai Augmented Intelligence

Satu aspek menarik dari Google Cloud Summit 2025 adalah bagaimana AI tidak hanya dilihat dari sisi teknis, tetapi juga sebagai alat kolaboratif dalam seni dan budaya. Google menggandeng seniman lokal untuk menciptakan lima mural jalanan yang dirancang menggunakan bantuan AI dan dilukis oleh para seniman Indonesia. Proyek ini bertujuan menunjukkan bahwa AI dapat memperkuat kreativitas manusia, bukan menggantikannya.

 

Masa Depan AI Indonesia Dimulai di Sini

Google Cloud Summit 2025 Jakarta menjadi titik tolak penting bagi masa depan digital Indonesia. Tiga inisiatif utama: Google for Startups Accelerator, Indonesia BerdAIa, dan JuaraGCP. Hal ini menunjukkan keseriusan Google dalam mendukung ekosistem AI yang inklusif dan berdaya saing.

Dengan memperkuat infrastruktur cloud, membina startup lokal, memodernisasi organisasi besar, dan membangun talenta AI nasional, Indonesia diposisikan sebagai pemain utama dalam revolusi AI Asia Tenggara.

Sebagaimana disampaikan Fanly Tanto, “AI bukan hanya tren teknologi, melainkan tulang punggung ekonomi digital masa depan Indonesia.” Dan lewat kolaborasi antara Google Cloud dan Komdigi, transformasi ini kini semakin nyata.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait