Google Translate Gunakan AI dalam Menerjemahkan Banyak Kata


Google

Google

Kini Google Translate didukung dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diklaim semakin canggih. Peningkatan kemampuan terjemahan hadir dalam sejumlah fitur adaptif baru. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Manajer Produk Google Translate, Xinxing Gu, pada sebuah artikel di blog resmi Google.

Dia menyatakan bahwa AI telah memperkuat beberapa kemajuan dalam penerjemahan selama bertahun-tahun sejak peluncuran Google Translate. "Hari ini, kami memperkenalkan lebih banyak fitur yang berorientasi pada AI, untuk meningkatkan kesadaran yang bermanfaat dan kontekstual ketika memakai penerjemah di smartphone dan web,” tulis Xinxing Gu yang dikutip Tempo pada Selasa (14/02/2023).

Google Translate terbaru akan menawarkan lebih banyak opsi alih bahasa kontekstual. Sehingga pengguna bisa menentukan maksud atau tujuan tertentu. Pasalnya, satu kata bisa memiliki arti yang berbeda-beda tergantung konteks. Fitur yang dijanjikan tersedia dalam beberapa minggu mendatang itu mendukung bahasa Inggris, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Jepang. 

Misalnya saja ketika pengguna mencari arti kata ‘novel’ dalam bahasa Perancis. Maka berkat bantuan AI, pada Google Translate akan menampilkan tiga hasil terjemahan. Pertama, ‘novel’ merupakan bagian dari ‘roman’. Serta juga berhubungan dengan ‘nouveau’ yang bermakna baru maupun belum pernah ada daripada sebelumnya. Terakhir juga mengarah ke ‘original’ yang mempunyai arti mutu yang unik.

Terjemahan kontekstual diperlukan lantaran tidak setiap pengguna menginginkan jawaban yang kaku seperti halnya ketika membuka kamus. Pengguna dapat menyesuaikan keinginan terhadap konteks kata. Google Translate secara akurat menunjukkan jawaban kontekstual diikuti dengan alternatif pergantian frasa maupun idiom lokal.

Xinxing Gu juga mengungkapkan bahwa Google Translate didesain ulang dengan visualisasi lebih mengesankan. Sisi layar untuk memuat teks nampak lebih besar dan mampu diisi lebih banyak tulisan. Serta memudahkan pengguna mengakses terjemahan percakapan, suara, dan Google Lens. Untuk saat ini, desain baru tersedia pada perangkat Android dan direncanakan disusul oleh iOS.

Google Translate menambahkan gestur baru untuk mempercepat akses terjemahan. Termasuk pula untuk memilih bahasa hanya dengan sekali ketukan. Menahan tombol pilihan bahasa untuk menentukan bahasa yang diinginkan. Menggulir layar ke bagian bawah supaya memunculkan hasil terjemahan teks dengan cepat.

Menyematkan font dinamis secara otomatis untuk menimbulkan kesan membaca yang lebih menyenangkan. Fitur Google Translate terbaru juga menambahkan 33 bahasa. Diantaranya Hawaii, Basque, Kurdi, Korsika, Luksemburg, Latin, Yiddish, dan Zulu. Pengguna Google Translate di Indonesia juga patut berbangga karena satu lagi bahasa daerah yang ikut ditambahkan, yakni Sunda.

Meski mengunggulkan terjemahan teks, Google Translate tak mau puas dan berupaya mengikuti kemajuan AI untuk mengembangkan kemampuan menerjemahkan gambar via Google Lens. Hal itu memungkinkan pengguna untuk mencari maksud tertentu hanya bermodalkan kamera gawai (gadget).

Tak hanya sebatas menampilkan arti yang tertera pada sebuah gambar. Berkat pengembangan Google Lens dengan machine learning, Google Translate akan memadukan teks terjemahan rumit dalam gambar. Sehingga lebih natural dan konten gambar nampak seperti aslinya terlepas dari bagaimana cara pengguna menelusurinya.

Terjemahan gambar (image translation) tersedia di aplikasi Google Translate pada ponsel bersistem operasi Android dengan RAM minimal 6 GB. Kehadiran AI pada Google Translate semakin menambah panjang daftar inovasi Google. Seperti halnya pada mesin pencari (search engine), Google Maps, dan chatbot saingan ChatGPT OpenAI, yaitu Apprentice Bard yang ditenagai teknologi LaMDA.


Bagikan artikel ini