Cara BSSN Tingkatkan Cyber Security, Cegah Insiden Peretasan


Badan Siber dan Sandi Negara

Ilustrasi Logo Badan Siber dan Sandi Negara

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) gabungkan aspek sumber daya manusia (SDM), proses, serta teknologi untuk dukung penguatan ekosistem cyber security di Indonesia. Juru Bicara BSSN Ariandi Putra pun mengungkapkan, bahwa pihaknya berupaya untuk meningkatkan kemampuan SDM pengelola sistem elektronik dan kesadaran cyber security.

Ariandi menyebutkan, bahwa BSSN melakukan sejumlah kegiatan untuk dapat meningkatkan SDM. Kegiatan tersebut antara lain berupa pendidikan khusus di bidang siber dan sandi dengan mengacu pada Peta Okupasi Keamanan Siber Nasional, literasi keamanan siber, hingga penyelenggaraan lokakarya dan pelatihan.

Pada aspek proses, BSSN mendorong penguatan keamanan serta ketahanan siber, salah satunya melalui Strategi Keamanan Siber Nasional dan Perlindungan INfrastruktur Informasi Vital. BSSN juga berupaya untuk memperkuat tata kelola keamanan informasi, yang salah satunya dilakukan dengan penerapan sistem manajemen keamanan informasi.

“Terkait dengan teknologi yang terus berkembang, BSSN menyusun skala prioritas seperti National Security Operation Center dan pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT). BSSN secara kontinu mengawal keamanan siber di Indonesia,” tutur Ariandi dalam keterangannya, melansir dari Republika.id, Rabu (13/7/2022).

Ariandi juga menuturkan, bahwa BSSN melakukan pemantauan selama 24 jam penuh terhadap ancaman siber di Indonesia guna memberikan notifikasi dan diseminasi laporan temuan ancaman siber terhadap pemangku kepentingan terkait.

BSSN dalam rangka menjamin terselenggaranya kebijakan serta program pemerintah di bidang cyber security, kemudian menghadirkan beberapa layanan. Layanan tersebut diantaranya adalah Pusat Kontak Siber untuk aduan ancaman siber bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia.

Selain itu, BSSN juga melakukan pemantauan pada trafik dan indikasi insiden serta layanan audit sistem manajemen keamanan informasi. Selanjutnya, adalah layanan IT assessment serta proteksi dengan melakukan uji penetrasi keamanan serta menilai kerentanan subdomain milik pemangku kepentingan sekaligus memperbaikinya.

BSSN pun telah mengembangkan Honeypot, yang merupakan perangkat deteksi serangan siber, yang dapat memberikan informasi pada pengguna profil atau karakteristik serangan yang terjadi pada pengguna. Melalui perangkat ini, dampak serangan siber kemudian dapat diminimalisir.

“Hal ini ditujukan untuk menyikapi tingginya berbagai jenis serangan siber yang terus berkembang, seperti malware, ransomware, zero-day, dan serangan yang menyebabkan kebocoran data serta compromised account,” pungkas Ariandi.


Bagikan artikel ini