Kemenkominfo Berikan Edukasi Masyarakat untuk Perangi Hoaks


Semuel Abrijani Pangerapan

Semuel Abrijani Pangerapan

Kementerian Komunikasi dan Informatika memberikan edukasi kepada masyarakatnya yang berisikan iterasi digital guna menghadapi penyebaran infodemi COVID-19 di kalangan masyarakat. Upaya pegendalian yang dilakukan Kementerian Kominfo, hal itu dingkapkan oleh Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, bukan untuk membatasi kebebasan berekspresi masyarakat, melainkan ditujukan mencegah gangguan seta keresahan dan gangguan ketertiban umum.

“Kalau penangan pandemi kita mengutamakan literasi, jadi kita mengutamakan supaya masyarakat paham dan masyarakatlah yang bisa menangani hoaks-hoaks yang beredar. Jadi, kita melakukan literasi dari berbagai pihak,” ungkap Abrijani.

Menurut Dirjen Aptika, Semuel Abrijani Pangerapan, situasi pandemi ini, pemerintah perlu meluruskan informasi-informasi yang salah agar tidak membuat keresahan di masyarakat, apalagi yang dapat mengganggu ketertiban umum.

“Contoh dampak infodemi timbulnya pemahaman masyarakt yang tidak lengkap tentang situasi dan prosedur medis yang terkait dengan COVID-19. Stigmatisasi terhadap rumah sakit, tenaga medis, dan proses-proses yang sudah dibakukan ini yang menjadi berbahaya bagi masyarakat kalau masyarakat akhirnya membuat stigma,” ucap Abrijani, Senin (19/10).

Selama masa pandemi, Dirjen Aptika menegaskan bahwa Kementerian Kominfo melakukan penanganan hoaks dengan pendekatan literasi untuk membantu masyarakat mengidentifikasi informasi hoaks yang beredar. Kementerian Kominfo juga melibatkan pemangku kepentingan dalam meningkatkan literasi kepada masyarakat.

Dilansir dari wartaekonomi.co.id, Kemenkominfo juga sudah berkolaborasi dengan 108 organisasi baik pemerintahan masyarakt organisasi masyarakat perguruan tinggi dan juga sektor swasta untuk melakukan literasi digital. Beberapa inisiatif ini dimunculkan berdasarkan literasi digital karena literasi digital menjadi kunci penting dalam upaya kita bersama untuk melawan infodemi dan segala jenis risiko kejahatan yang berada di ruang digital.

“Program-program pelatihan seperti tips identifikasi hoaks hingga kewirausahaan digital di tengah pandemi telah disediakan oleh Siberkreasi dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat secara gratis”, tambah Abrijani.

Dirjan Aptika telah mengidentifikasi terdapat 2.020 konten hoaks yang beredar dimedia sosial, dengan temuan jumlah kategori sebanyak 1.197 topik. Dari 2.020 hoaks tersebut, pihak Kominfo telah melakukan take down sekitar 1.759 konten.


Bagikan artikel ini