Ketua MPR RI Dorong Organisasi Kemasyarakatan Gunakan Big Data


ketua MPR RI. Bambang soesatyo, S.E., M.B.A.

ketua MPR RI. Bambang soesatyo, S.E., M.B.A.

Salah satu Organisasi Kemasyarakatan yang diberikan wejangan oleh Bambang Soesatyo mengenai wejangan pemanfaatan teknologi adalah Pemuda Pancasila. Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila yang telah memiliki kurang lebih lima juta anggota mendapat arahan dari Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo untuk mendorong organisasi tersebut segera mendigitalisasi sistem organisasi agar dapat mempelopori diri sebagai Organisasi Kemasyarakatan berbasiskan Big Data.

Kekuatan bukan hanya dinilai dari segi kuantitas dengan jumlah anggota sekitar lima juta melainkan menunjukkan kekuatan Pemuda Pancasila sebagai Ormas yang kaya terhadap data. Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Ketua DPR RI ke-20 ini menekankan, sebelum bergerak lebih jauh ke pemanfaatan Big Data lima juta anggota, Pemuda Pancasila perlu merevolusi kekuatan digitalnya dengan terlebih dahulu membuat portal website, portal berita, hingga media sosial yang komunikatif. Di era Internet of Things (IoT), merubah perilaku manusia dalam mencari berbagai informasi melalui internet.

“Pada era Revolusi Industri 4.0, Big Data menjadi sumber daya kekayaan baru, jika dimanfaatkan dengan baik bisa mendatangkan berbagai manfaat. Karenanya, Pemuda Pancasila perlu membuat basis data berupa informasi keanggotaan, by nama, by address, bahkan juga mencakup usia, jenis kelamin, alamat, dan profesi. Dari sini akan terlihat peta persebaran kekuatan anggota Pemuda Pancasila untuk kepentingan bela negara,” jelas Bambang Soesatyo usai memimpin Rapat Bidang Organisai dan Kaderisasi Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di Jakarta, pada Selasa (6/10).

Bamsoet mengungkapkan bahwa Kader Pemuda Pancasila di berbagi wilayah telah banyak melakukan kegiatan sosial serta kegiatan positif lainnya. Namun hal itu semua belum tentu diketahui oleh semua masyarakat. Karena itu, website, portal berita, hingga media sosial menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Melalui ketersediaan informasi yang berkualitas tentang Pemuda Pancasila, akan semakin meningkatkan stereotipe premanisme yang terkadang melekat di tubuh Pemuda Pancasila.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Kaderisasi juga memperhatikan laporan mengenai perkembangan organisasi Pemuda Pancasila di berbagai wilayah. Antara lain Bali, Jawa Barat, dan Medan. Bambang meminta pelatihan kaderisasi kembali digalakkan dengan latihan kepemimpinan dan lain-lain. Pemuda Pancasila tidak diharapkan untuk terlalu puas akan jumlah anggota yang telah mencapai lima juta anggota. Namun, dengan lima juta anggota itu masing-masing anggota merekrut satu anggota untuk dapat menggandakan keanggotaan Pemuda Pancasila menjadi 10 juta angota pada 2024 dan tetap terus berlanjut.


Bagikan artikel ini