Mengapa Vulnerability Assessment Penting untuk Keamanan Siber?


Mengapa Vulnerability Assessment Penting

Mengapa Vulnerability Assessment Penting

Di era digital seperti sekarang, keamanan siber sangat penting untuk diutamakan oleh berbagai organisasi. Selain karena untuk memenuhi regulasi kepatuhan data perusahaan, strategi keamanan siber juga penting untuk melindungi data dari ancaman peretasan sistem hingga serangan malware maupun ransomware. Oleh karena itu, organisasi perlu memikirkan ulang fitur keamanan yang bisa digunakan untuk melindungi sistem IT-nya. Salah satunya dengan menggunakan Vulnerability Assessment.

Menurut searchsecurity.techtarget.com, Vulnerability Assessment merupakan proses identifikasi risiko dan kerentanan pada sistem, jaringan komputer, aplikasi, atau bagian lain yang ada di ekosistem IT. Fitur ini berfungsi untuk membantu bisnis menunjukan kelemahan di sistem IT seperti coding bugs, security holes, dan lainnya. Dengan demikian, organisasi dapat dengan cepat menambal kelemahan paling berisiko tersebut sebelum hacker mengeksploitasinya.

 

Lalu, apa yang bisa didapat organisasi ketika telah menggunakan Vulnerability Assessment?

Tindakan Vulnerability Assessment

(Sumber: ninitta from Getty Images)

Secara garis besar, terdapat beberapa alasan mengapa fitur keamanan satu ini penting untuk digunakan oleh organisasi. Beberapa di antaranya, ialah:

  • Organisasi dapat mengidentifikasi ancaman atau kelemahan keamanan sistem sejak awal sebelum pelanggaran terjadi.
  • Organisasi dapat dengan mudah memahami kerentanan berdasarkan prioritas, urgensi, serta dampak yang dapat ditimbulkan.
  • Melindungi pelanggaran data dan akses tidak sah lainnya.
  • Membantu perusahaan untuk terhindar dari denda atau tuntutan hukum jika terjadi pelanggaran data. 

 

Hal rentan apa saja yang bisa diungkap oleh Vulnerability Assessment?

Hasil Vulnerability Assessment

(Sumber: Wpadington from Getty Images)

Selain menginformasikan adanya kesalahan konfigurasi pada sistem IT, Vulnerability Assessment juga dapat mengungkap berbagai masalah yang terjadi pada sistem hardware maupun software. Beberapa di antaranya, ialah:

  • Kata sandi default pada perangkat tertentu
  • Perangkat yang menjalankan layanan yang tidak perlu
  • Layanan web yang mengandung unknown vulnerabilities
  • Layanan yang tidak seharusnya dijalankan di beberapa perangkat
  • Aplikasi berbahaya, seperti aplikasi peer-to-peer
  • Aplikasi pihak ketiga

Selain itu, banyak Vulnerability Assessment juga mengawasi tanda-tanda malware berdasarkan perilaku komputer. Dengan mengetahui hal tersebut, ini dapat membantu organisasi mengungkap masalah yang mungkin terlewatkan oleh alat anti-virus.

 

7 Kiat untuk Membangun Vulnerability Assessment yang Efektif

  1.   Mengidentifikasi dan memahami proses bisnis

Langkah pertama membangun Vulnerability Assessment yang efektif, dimulai dengan berfokus pada proses yang paling kritis dan sensitif. Dalam hal ini organisasi bisa mulai dengan regulasi kepatuhan penyimpanan data, privasi pelanggan, dan posisi kompetitif manajemen. Latihan ini akan membutuhkan upaya kolaboratif antara tim IT dan unit bisnis lainnya agar Anda bisa memahami proses kerja bisnis.

  1.   Identifikasi aplikasi dan data yang mendukung proses bisnis

Beri peringkat untuk setiap proses dan aktivitas bisnis, lalu tandai aplikasi dan data yang bergantung pada proses tersebut. Misalnya, satu departemen mungkin benar-benar membutuhkan akses email untuk melakukan pekerjaan mereka, sedangkan departemen lain tidak begitu membutuhkan email untuk aktivitas kerjanya.

  1.   Identifikasi setiap sumber data yang tersimpan

Untuk membangun keamanan siber yang efektif dengan Vulnerability Assessment, Anda tidak boleh lupa untuk memperhitungkan perangkat seluler dan PC Desktop. Hal ini dilakukan karena perangkat keduanya memiliki kemungkinan besar berisi data organisasi paling terbaru dan sensitif.

Tak hanya itu, Anda juga perlu mengidentifikasi pengguna perangkat tersebut untuk mengakses dan berbagi aplikasi serta data perusahaan. Dengan demikian, Anda dapat memahami bagaimana data dibagikan di antara pengguna tersebut. 

  1.   Ketahui jenis hardware yang digunakan untuk aplikasi dan data 

Mengurangi lapisan infrastruktur bisa menjadi cara untuk mengetahui server mana yang menjalankan aplikasi penting. Selain itu, Anda juga perlu mengidentifikasi perangkat penyimpanan data yang menampung data sensitif dari aplikasi yang digunakan tersebut. Sehingga, Anda bisa menentukan akses mana yang perlu diidentifikasi oleh Vulnerability Assessment.

  1.   Petakan infrastruktur jaringan yang menghubungkan perangkat 

Untuk membangun Vulnerability Assessment yang efektif, organisasi perlu memetakan infrastruktur jaringan yang menghubungkan perangkat. Anda bisa mulai dengan memahami router dan perangkat jaringan yang digunakan hardware untuk menghasilkan kinerja Vulnerability Assessment yang cepat dan aman. 

  1.   Identifikasi sistem keamanan pada infrastruktur Anda

Fitur keamanan seperti kebijakan sistem, firewall, intrusion detection, dan Virtual Private Networks kerap kali digunakan untuk melindungi sistem IT dan data organisasi. Bila Anda menggunakan salah satunya, maka sangat penting bagi Anda untuk memahami kemampuan fitur tersebut dan kerentanan yang ditangani secara langsung. Dengan demikian, ini akan membantu Anda dalam membangun Vulnerability Assessment yang efektif.

  1.   Jalankan Vulnerability Scan

Setelah tim Anda berhasil memahami dan memetakan aplikasi, data, serta infrastruktur dan perlindungan jaringan, maka selanjutnya tim IT perlu menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjalankan Vulnerability Scan.

Zettagrid Indonesia merupakan penyedia layanan cloud Indonesia yang menyediakan Cloud Computing Infrastructure as a Service (IaaS) berupa Virtual Data Center (VDC), Virtual Server, Backup as a Service (BaaS), Disaster Recovery as a Service (DRaaS), Vulnerability Assessment, dan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi Zettagrid Indonesia di sini.


Bagikan artikel ini