Microsoft Luncurkan Cloud Region, Dorong Ekonomi Digital RI
- Rita Puspita Sari
- •
- 29 Mei 2025 17.05 WIB

Ilustrasi Data Center
Indonesia kembali mencatat sejarah penting dalam perkembangan teknologi dan digitalisasi nasional. Raksasa teknologi dunia, Microsoft, resmi meluncurkan Indonesia Central Cloud Region, pusat data pertama mereka di tanah air. Peresmian ini tidak hanya menjadi tonggak baru dalam modernisasi infrastruktur digital nasional, tetapi juga diperkirakan membawa dampak ekonomi signifikan bagi Indonesia, mencapai Rp 41 triliun.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam keterangan resminya pada Selasa, 27 Mei 2025. Menurutnya, investasi Microsoft di sektor cloud dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan menjadi katalis penting dalam pembangunan ekonomi digital Indonesia.
“Kami menyambut peluncuran ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional. Investasi ini dapat berdampak kepada ekonomi di Indonesia sebesar 2,5 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 41 triliun,” kata Meutya Hafid dikutip dari Kompas.com.
Dua Hal Penting dari Kehadiran Cloud Region Microsoft
Meutya menjelaskan bahwa peluncuran pusat data ini mencerminkan dua aspek krusial. Pertama, adanya kepercayaan dari pihak swasta terhadap arah kebijakan pemerintah Indonesia dalam hal digitalisasi yang dinilai konsisten, adaptif, dan terbuka terhadap kolaborasi global. Kedua, menunjukkan bahwa Indonesia telah siap secara ekosistem maupun sumber daya manusia untuk mengelola dan memanfaatkan teknologi canggih seperti cloud computing dan AI.
“Peluncuran ini mencerminkan dua hal penting. Yang pertama, adanya kepercayaan terhadap arah kebijakan pemerintah di bidang digital. Yang kedua, bahwa Indonesia dinilai siap tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai mitra aktif dalam membentuk ekosistem digital berkelanjutan,” tambah Meutya.
Target 1 Juta Talenta Digital dan AI
Tak hanya soal infrastruktur, Meutya juga menekankan pentingnya sumber daya manusia dalam mendukung transformasi digital. Microsoft menargetkan akan memberikan pelatihan digital kepada 1 juta orang Indonesia, bekerja sama dengan pemerintah.
Saat ini, sebanyak 840.000 individu telah aktif mengikuti pelatihan dan program peningkatan keterampilan di bidang AI. Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan daya saing talenta digital Indonesia di tengah pasar kerja global yang terus berkembang.
“Indonesia mengharapkan investasi Microsoft yang telah mencapai 1,7 miliar dolar AS di sektor cloud dan AI tidak hanya menjadi perluasan infrastruktur, tetapi juga pembuka lapangan kerja baru,” jelas Meutya.
Menurut proyeksi, investasi ini memiliki potensi menciptakan hingga 60.000 lapangan kerja baru sampai tahun 2028, khususnya di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Digital Asia Pasifik
Dalam pernyataannya, Menkomdigi menyebut bahwa Indonesia kini berada dalam lintasan yang strategis untuk memperkuat peran sebagai pusat ekonomi digital di kawasan Asia Pasifik. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang stabil, kesiapan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tak hanya itu, Indonesia juga dinilai sebagai lokasi ideal untuk pengembangan cloud region berskala global. Berdasarkan studi terbaru, nilai pasar pusat data Indonesia diprediksi akan meningkat dari USD 2,39 miliar di tahun 2024 menjadi USD 3,79 miliar pada 2030.
“Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh permintaan global, tetapi juga oleh tingginya kebutuhan layanan digital domestik, terutama dari sektor industri, pemerintahan, dan UMKM,” ujar Meutya.
Keunggulan Geografis dan Energi Terbarukan
Lebih lanjut, Menkomdigi juga menyoroti keunggulan geografis Indonesia yang berada di jalur utama konektivitas global. Tak hanya itu, Indonesia memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, yakni sebesar 207 Gigawatt (GW) dari tenaga surya dan 29 GW dari panas bumi.
Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai lokasi ideal untuk pengembangan pusat data yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan tren global yang mendorong penggunaan energi hijau untuk operasional pusat data.
GMV Ekonomi Digital Diprediksi Capai USD 130 Miliar
Di sisi lain, pertumbuhan nilai ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan tren positif. Gross Merchandise Value (GMV) Indonesia telah mencapai USD 80 miliar pada 2023, meningkat menjadi USD 90 miliar pada 2024, dan diproyeksikan mencapai USD 130 miliar pada tahun 2025.
Peningkatan ini mencerminkan tingginya transaksi dan aktivitas digital, baik dari sektor e-commerce, layanan keuangan digital, transportasi daring, hingga pendidikan berbasis teknologi.
Fokus pada Pendidikan AI dan Pengembangan AI Center
Sebagai bagian dari keberlanjutan proyek ini, pemerintah bersama Microsoft juga akan fokus pada bidang pendidikan, terutama pendirian pusat pengembangan AI (AI Center) di berbagai institusi pendidikan.
“Kami mendorong dukungan lanjutan, termasuk pendirian AI Center dan program pelatihan talenta AI di universitas-universitas di seluruh Indonesia,” ungkap Meutya.
Program ini akan dilaksanakan melalui kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan Microsoft, sebagai upaya mempercepat adopsi Hyper Cloud dan meningkatkan kapabilitas bangsa dalam pengembangan AI lokal.
Momentum Emas Transformasi Digital Nasional
Peresmian pusat data Microsoft di Indonesia ini menandai momentum emas dalam transformasi digital nasional. Dengan dukungan infrastruktur kelas dunia, kebijakan pemerintah yang proaktif, dan talenta digital yang terus tumbuh, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan digital utama di Asia Pasifik.
Langkah strategis ini bukan hanya tentang membangun fasilitas teknologi, tetapi juga tentang menyiapkan masa depan ekonomi digital Indonesia yang inklusif, cerdas, dan berkelanjutan.