Nilam, Asisten Cantik Berbasis AI di Stasiun Kereta Api


Ilustrasi Asisten Virtual

Ilustrasi Asisten Virtual

PT KAI (Persero) merilis asisten virtual canggih bernama Nilam, sebuah avatar chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI). Dengan dukungan teknologi Azure OpenAI Service dan Azure Cognitive Service Microsoft, Nilam hadir di Stasiun Gambir Jakarta, Stasiun Bandung, Stasiun Yogyakarta, dan Stasiun Surabaya Gubeng mulai Jumat (22/12/2023).

Nilam menjadi solusi bagi lebih dari 200 pelanggan harian yang mengunjungi customer service stasiun untuk mencari informasi seputar kereta api seperti ketersediaan tiket, informasi prosedur pembatalan tiket, atau informasi fasilitas yang ada di stasiun. Direktur Niaga KAI, Hadis Surya Palapa, menyatakan bahwa aktivasi layanan ini bisa dilakukan dengan menyentuh layar atau mengucapkan 'halo Nilam', memberikan layanan akses instan ke informasi yang mereka butuhkan.

Stasiun-stasiun terpilih ini merupakan langkah awal pengembangan avatar chatbot berbasis AI KAI. Hadis mengungkapkan harapannya agar asisten virtual ini dapat diperluas ke stasiun-stasiun lain dengan penambahan dukungan bahasa yang lebih beragam.

Asisten virtual Nilam tidak hanya menyederhanakan proses aktivasi melalui layar sentuh atau suara, tetapi juga menawarkan kemampuan multi-bahasa, termasuk Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jawa, dan Sunda. Kemampuan ini memperkuat komunikasi efektif dengan pelanggan dari berbagai latar belakang.

"Dari sisi aktivasi, aktivasi layanan ini dapat dilakukan sesederhana dengan menyentuh layar atau melalui suara dengan mengucapkan 'halo nilam'. Selanjutnya, pelanggan bisa mengutarakan pertanyaan secara langsung atau mengetikkan teks pertanyaan di layar. Asisten virtual Nilam akan langsung memberikan jawabannya," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023).

"Kami berharap, dengan adanya asisten virtual Nilam, para agen customer service kami bisa fokus melayani kebutuhan pelanggan yang lebih kompleks," tambah Hadis.

Penggunaan teknologi AI ini bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga tentang inklusivitas. "Dari tahap pertama ini, kami berharap dapat memperoleh masukan pelanggan mengenai performa asisten virtual, serta fitur-fitur yang masih perlu kami tambahkan atau kembangkan. Termasuk di dalam prioriotas kami yaitu menjadikan asisten virtual semakin inklusif bagi seluruh pelanggan, termasuk penyandang disabilitas," tutup Hadis.

Dengan peluncuran asisten virtual Nilam, KAI memasuki era baru dalam penyediaan informasi kepada pelanggan kereta api. Melalui integrasi teknologi AI, mereka tidak hanya merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih cepat tetapi juga berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan berdasarkan umpan balik pelanggan.


Bagikan artikel ini