ChatGPT Dapat Ciptakan Malware yang Tidak Bisa Terdeteksi


Data Hacker

Ilustrasi Data Hacker

Chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT memiliki kemampuan untuk memberikan data dan informasi yang dibutuhkan manusia, termasuk membuat malware berbahaya.

Hal itu dibuktikan oleh seorang penelit keamanan Forcepoint yang meminta ChatGPT untuk membuat exploit zero day atau malware berbahaya yang bisa mencuri data dari korbannya. Hebatnya, malware buatan ChatGPT itu dapat menghindari deteksi dari semua program yang ada di VirusTotal.

Peneliti keamanan Aaron Mulgrew mengawasi proses pembuatan malware berbahaya yang sepenuhnya oleh ChatGPT. Mulgrew sama sekali tak menulis kodenya tetapi hanya menggunakan teknik canggih yang biasanya dipakai oleh hacker kelas kakap.

Mulgrew juga menggunakan teknik stenografi untuk menyembunyikan data di dalam file biasa atau pesan untuk menghindari deteksi. Sebenarnya, ChatGPT akan langsung menolak jika diperintah untuk membuat malware.

Namun ia mengakalinya dengan meminta ChatGPT untuk membuat malware tersebut secara terpisah. Baru setelahnya kode-kode tersebut digabungkan menjadi sebuah malware seperti dikutip TechSpot

Malware dari ChatGPT versi pertama yang ia buat itu memang masih terdeteksi sebagai malware oleh VirusTotal. Namun dua minggu kemudian ia kembali menjajal memodifikasi kode tersebut sampai akhirnya tak bisa dikenali oleh VirusTotal.

Proses pembuatan malware itu hanya membutuhkan beberapa jam. Sebagai perbandingan,malware itu membutuhkan waktu berminggu-minggu jika digarap oleh tim berisi 5-10 developer, termasuk memastikan malwarenya tidak bisa terdeteksi oleh antivirus.

Mulgrew memastikan malware yang dibuatnya ini hanya untuk keperluan penelitian. Namun secara teoritis menurutnya malware ini masuk dalam kategori zero-day, dan bakal bisa mencuri data dari hardisk korbannya.


Bagikan artikel ini