Perbankan Berlomba Siapkan Modal IT untuk Sistem Keamanan Digital


Ilustrasi Bank

Ilustrasi Bank

Perbankan di Indonesia terus meningkatkan aspek keamanan digital guna memberikan keamanan yang lebih baik bagi nasabahnya dalam melakukan transaksi secara digital. Hal ini terutama dengan transaksi perbankan ia kanal digital yang melejit tinggi selama pandemi.

Guna meningkatkan keamanan digital ini, maka perbankan perlu melakukan belanja teknologi yang tidak mudah. Maka dari itu, permodalan bank pun harus kuat agar bisa membiayai investasi di era digital.

Hal ini seperti yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang terus meningkatkan layanan digital bagi nasabah dengan menganggarkan belanja modal untuk IT sebesar tiga persen dari gross income dan terus ditingkatkan.

“Penggunaan belanja modal dari BNI antara lain untuk refresh technology, pengembangan infrastruktur private club, dan pengembangan aplikasi-aplikasi digital,” kata YB Hariantono, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI, mengutip dari Kontan.co.id, Rabu (23/6/2021).

Hariantono mengungkapkan bahwa perkembangan transaksi digital mengalami peningkatan yang tajam, terlebih di masa pandemi COVID-19 kini. Transformasi digital yang dilakukan perbankan pun tidak hanya dalam hal cybersecurity atau keamanan digital dalam bertransaksi, tetapi juga untuk digitalisasi internal dan mendukung pengambilan keputusan bisnis, dan lainnya.

Going digital saat ini sudah menjadi hygiene factor dengan pandemi menjadikan akselerasi lebih cepat, karena masyarakat semakin nyaman menggunakan fasilitas digital,” tutur Direktur Consumer Bankingf CIMB Niaga, Lani Darmawan.

Terungkap CIMB Niaga sendiri juga mengupayakan pengembangan layanan digitalnya dengan alokasi belanja modal sebesar 60 persen di bidang teknologi informasi. Selain itu, OctoMobile CIMB Niaga juga telah menjadi SuperApp yang semakin populer untuk digunakan nasabah di semua segmen hingga nasabah prima.

Selain BNI dan CIMB Niaga, ada pula BCA serta BTN yang mengalokasikan dana untuk digitalisasi layanan serta aspek keamanan digital guna menjamin keamanan nasabah untuk bertransaksi melalui aplikasi mobile.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mencatat jumlah dana yang dikucurkan untuk belanja modal di sektor IT, yang mencapai Rp 4,5 triliun hingga 2021 ini, dan berkisar pada angka 25 persen dalam pengalokasiannya.

“Penggunaan belanja modal ini dialokasikan untuk pengembangan digital, big data dan artificial intelligence (AI), modernisasi infrastruktur, IT security, dan transformasi cabang,” tutur Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo.


Bagikan artikel ini