Alibaba Cloud Bangun Pusat Data Kedua di Korea Selatan


Data Center

Ilustrasi Data Center

Alibaba Cloud, salah satu penyedia layanan komputasi awan terkemuka di dunia, secara resmi mengumumkan rencananya untuk membuka pusat data keduanya di Korea Selatan pada akhir Juni 2025. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan akan infrastruktur AI (Artificial Intelligence) di kawasan tersebut, sekaligus sebagai bagian dari strategi ekspansi internasional perusahaan asal Tiongkok ini.

Langkah ini menunjukkan keseriusan Alibaba Cloud dalam memperkuat posisinya di Asia Timur, yang saat ini tengah mengalami percepatan adopsi teknologi digital dan AI secara masif. Dalam pernyataan resminya, Yoon Yong-joon, Country Manager Alibaba Cloud untuk Korea Selatan, menegaskan bahwa investasi ini sangat berkaitan dengan meningkatnya penggunaan teknologi AI di berbagai sektor industri.

"Investasi kami dalam infrastruktur lokal berkaitan langsung dengan meningkatnya penggunaan teknologi AI di berbagai industri," ujar Yoon Yong-joon.
Ia juga menambahkan bahwa pusat data baru ini dirancang untuk memberikan sistem komputasi yang lebih fleksibel dan andal, terutama untuk aplikasi-aplikasi yang berbasis AI, baik dalam skala korporasi maupun konsumen.

 
Pentingnya Pusat Data untuk Cloud dan Kecerdasan Buatan

Dalam ekosistem teknologi saat ini, pusat data menjadi tulang punggung bagi layanan komputasi awan dan kecerdasan buatan. Melalui pusat data, pengguna dapat mengakses penyimpanan data, layanan perangkat lunak, dan perangkat keras melalui jaringan internet. Di Korea Selatan, infrastruktur semacam ini sangat dibutuhkan, terutama karena pesatnya digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.

Pasar pusat data di Korea Selatan diperkirakan akan tumbuh signifikan, dengan nilai antara US$5 miliar hingga US$9,6 miliar pada tahun 2024. Bahkan, proyeksi untuk tahun 2030 menunjukkan angka hampir menyentuh US$10 miliar. Kota Seoul sendiri menjadi pusat pertumbuhan utama karena memiliki infrastruktur jaringan yang padat, serta menjadi tempat bagi banyak perusahaan teknologi dan instansi pemerintah.

 
Tren Edge Computing dan Transformasi Digital

Selain pusat data, pertumbuhan teknologi edge computing juga menjadi sorotan. Edge computing memungkinkan pemrosesan data dilakukan lebih dekat ke lokasi sumber data, yang sangat berguna untuk layanan berbasis waktu nyata seperti kendaraan otonom, layanan kesehatan digital, hingga smart city.

Nilai pasar edge computing di Korea Selatan diproyeksikan melonjak dari US$178 juta pada 2024 menjadi lebih dari US$2,2 miliar pada akhir dekade ini. Pertumbuhan ini didorong oleh program nasional yang berfokus pada kecerdasan buatan, pengembangan kota pintar, serta digitalisasi layanan publik dan swasta.

 
Jejak Alibaba Cloud di Korea Selatan Sejak 2016

Alibaba Cloud bukanlah pemain baru di pasar Korea Selatan. Perusahaan ini mulai beroperasi di negara tersebut sejak tahun 2016 dan meluncurkan pusat data pertamanya di Seoul pada tahun 2022. Hingga saat ini, Alibaba Cloud telah memiliki 87 availability zones yang tersebar di 29 wilayah global.

Pusat data yang berlokasi di Seoul dirancang agar sesuai dengan regulasi lokal terkait pengelolaan data, sekaligus memberikan performa tinggi dengan latensi rendah bagi pelanggan di Korea Selatan dan negara-negara tetangga.

Dengan membangun infrastruktur langsung di kawasan ini, Alibaba Cloud menjadi alternatif kuat dari penyedia layanan cloud raksasa asal Amerika Serikat seperti Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure.

 
Kolaborasi Strategis dengan Perusahaan Lokal

Alibaba Cloud juga menjalin kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan teknologi lokal untuk memperluas adopsi layanan dan model AI mereka. Beberapa di antaranya adalah Snow, aplikasi media sosial populer yang dikembangkan oleh Naver, dan Univa, perusahaan teknologi yang melayani kalangan bisnis.

Snow menggunakan teknologi AI dari Alibaba Cloud untuk fitur real-time seperti filter video dan teknologi augmented reality (AR) yang menjadi daya tarik utama aplikasi tersebut. Sementara itu, Univa memanfaatkan AI berbasis cloud untuk mempercepat proses pelatihan dan inferensi model kecerdasan buatan mereka, sebuah langkah penting dalam mengembangkan produk berbasis AI untuk sektor korporasi.

 
Investasi Global Alibaba untuk Dominasi AI

Secara global, Alibaba menunjukkan komitmen besar terhadap pengembangan infrastruktur AI. Berdasarkan laporan dari South China Morning Post, Alibaba telah mengalokasikan lebih dari US$50 miliar selama tiga tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur AI mereka. Jumlah ini setara dengan setengah dari total investasi awal inisiatif AI Stargate yang digagas di Amerika Serikat.

Salah satu kontribusi Alibaba di bidang AI adalah model open-source bernama Qwen, yang mulai mendapatkan perhatian besar dari komunitas pengembang global. Model ini memungkinkan para developer membangun aplikasi AI generatif yang lebih cepat dan fleksibel.

Unit cloud Alibaba tetap menjadi pilar utama dari strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan, khususnya di tengah persaingan ketat di sektor teknologi AI dan cloud computing.

 
Kinerja Keuangan yang Menguat

Pertumbuhan infrastruktur dan peningkatan adopsi AI juga tercermin dalam laporan keuangan Alibaba Cloud. Pada kuartal pertama tahun ini, pendapatan Alibaba Cloud naik sebesar 18% menjadi 30,13 miliar yuan, atau sekitar US$4,15 miliar. Pencapaian ini menjadi pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun terakhir, menandakan bahwa investasi perusahaan di bidang cloud dan AI mulai menunjukkan hasil positif secara finansial.

Keputusan Alibaba Cloud untuk membuka pusat data kedua di Korea Selatan mencerminkan visi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat posisinya di pasar Asia Timur dan global. Dengan permintaan yang terus meningkat terhadap solusi AI generatif, layanan cloud lokal, dan teknologi real-time, kehadiran infrastruktur yang tangguh dan lokal menjadi faktor kunci.

Korea Selatan, dengan dukungan infrastruktur jaringan yang canggih dan permintaan pasar yang tinggi, menjadi lokasi strategis yang sangat menjanjikan bagi Alibaba Cloud. Ditambah kolaborasi dengan perusahaan lokal dan investasi miliaran dolar di bidang AI, Alibaba Cloud sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan utama di lanskap cloud dan AI global.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait