Qlue & Hewlett Integrasi Sistem Pengawasan dengan Edge Computing


Logo Qlue

Logo Qlue

Qlue sebagai penyedia ekosistem smart city, mendorong transformasi digital untuk industri di Indonesia. Salah satu aspek penting dari transformasi digital itu adalah dengan mengintegrasikan teknologi sistem pengawasan demi operasional bisnis yang efisien.

Founder dan CEO Qlue, Rama Raditya mengatakan, transformasi bisnis merupakan suatu hal yang tidak dapat dibendung. Sebab, cepat atau lambat kebutuhan teknologi digital perusahaan akan semakin tinggi untuk menyesuaikan dengan tren yang berkembang di pasar.

"Hal itu membuat perusahaan yang cepat bertransformasi akan bisa memanfaatkan ceruk pasar yang semakin membesar ini,” kata Rama melalui siaran pers yang dikutip melalui Berita Satu, Kamis (4/11).

Dalam pengembangan teknologinya, Qlue memiliki solusi smart city yang fleksibel, dimana Qlue dapat mengimplementasikan teknologi pengolahan data pada komputasi awan atau cloud computing, komputasi tepi atau edge computing, data center bersifat on-premise atau kombinasi diantaranya.

Teknologi tersebut dikembangkan oleh Qlue demi dapat menjangkau lebih banyak klien dan pengguna. Sistem pengawasan yang dikembangkan perusahaan juga bisa semakin terintegrasi dan memberikan berbagai rekomendasi demi mengelola akuntabilitas operasional bisnis.

"Salah satu solusi agar suatu bisnis bisa berjalan secara optimal dan efisien tentu harus ada sistem pengawasan yang terintegrasi. Pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) juga terbukti dapat membantu kinerja perusahaan. Kami mencatat efisiensi operasional pengguna teknologi dari solusi Qlue ini bisa meningkat 70% dibanding biaya operasional sebelumnya,” ujar Rama.

Sementara, Country Product Manager Hewlett-Packard Enterprises (HPE) Pungky Sulistyo menuturkan, teknologi komputasi memiliki keunggulan dalam aspek pengelolaan dan pendistribusian data yang lebih cepat.

"Teknologi komputasi yang dikembangkan oleh HPE ini sendiri merupakan teknologi yang berbasis edge computing, dengan mengubah mekanisme pengawasan dari hilir menjadi ke hulu teknologi," jelas Pungky.

HPE sendiri, kata dia, mencatat pemanfaatan teknologi edge computing ini bisa mendorong efisiensi perusahaan dalam aspek biaya operasional hingga 50%. "Dengan memindahkan sistem analisis di awal, maka sistem pengawasan secara operasional bisa lebih cepat memberikan notifikasi sehingga prosesnya bisa lebih efektif dan bersifat antisipatif," pungkasnya.


Bagikan artikel ini