RELX Gunakan AI Untuk Cegah Anak Beli Rokok Elektrik


Artificial Intelligence Industri

Ilustrasi Industri Artificial Intelligence

Produsen rokok elektrik di Asia, RELX menerapkan panduan bernama 'Guardian Program' guna mengindari anak-anak di bawah umur mengkonsumsi rokok elektrik.

Panduan ini sudah menggunakan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan pencegahan akses kepada masyarakat dibawah umur melalui program bernama Project Sunflower.

Negara yang sudah menerapkan panduan ini adalah China. Mesin penjual otomatis di China telah mengadopsi teknologi pengenalan wajah berbasis AI untuk memastikan bahwa hanya pelanggan dewasa yang dapat membeli rokok elektrik. Selain itu, di dalam toko rokok juga dipasang kamera pemindaian wajah. Kamera pemindai tersebut akan memberitahu staf toko jika ada anak di bawah umur yang berkunjung.

"Kami telah berkomitmen untuk mencegah penggunaan rokok elektrik oleh anak di bawah umur dan orang yang tidak merokok atau menggunakan vape. Oleh karena itu, RELX sangat bangga untuk mengimplementasikan Guardian Program kami untuk memastikan tanggung jawab menyeluruh atas komitmen ini," ujar Country Manager RELX Indonesia, Jonathan Ng melalui pesan singkatnya, Selasa (15/9/2020).

Jonathan menjelaskan 'Guardian Program' adalah inisiatif seluruh perusahaan yang melibatkan pengembangan produk hingga penjualan, dan mencakup perwakilan RELX yang bekerja dengan pengecer dan karyawan di dalam toko untuk meningkatkan verifikasi usia sehingga produk tidak jatuh ke tangan anak-anak dan non-perokok.

"RELX juga mendukung semua bentuk peraturan yang efektif untuk mencegah pembelian dan penggunaan produk oleh anak di bawah umur. Kemasan RELX mencantumkan label nikotin yang bertuliskan 'Produk ini mengandung nikotin'. Nikotin adalah bahan kimia adiktif," jelas Jonathan.

RELX terus menjaga komitmennya agar produk tepat sasaran. Bahkan RELX juga secara sukarela mencantumkan peringatan pada kemasan karena menyadari bahwa konsumen perlu mendapatkan informasi yang lebih baik tentang produk yang mereka beli.

Selain itu, RELX juga menerapkan sistem penalti yang ketat bagi pengecer atau operator toko yang melanggar aturan, termasuk memutus kontrak dengan pengecer yang secara konsisten tidak bertanggung jawab dalam menegakkan komitmen RELX.

"RELX berusaha untuk menunjukkan komitmennya sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dan patuh pada ketentuan hukum yang diimplementasikan pada industrinya. Hal ini dipercaya dapat membantu menjaga reputasi perusahaan sebagai perusahaan yang menyediakan produk berkualitas tinggi kepada konsumen yang tepat melalui metode paling etis," tutup Jonathan.


Bagikan artikel ini