FMIPA UI Dukung Pengembangan Talenta Digital Melalui AiCI


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA) UI mendukung penyiapan dan pengembangan talenta digital Indonesia melalui Artificial Intelligence Center Indonesia (AiCI). AiCI sendiri merupakan institusi dibawah naungan FMIPA UI yang berfokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang AI.

Dekan FMIPA UI Dede Djuhana. Ph.D pun menyampaikan, bahwa era revolusi industri 4.0 saat ini membutuhkan SDM dengan keahlian di bidang kecerdasan buatan atau AI serta ilmu data untuk mendukung berbagai industri maupun lembaga penelitian dan lembaga negara.

“Sekarang ini perkembangan revolusi industri 4.0 sangat masif. Berbagai kegiatan, baik penelitian maupun industri sangat membutuhkan data science dan AI, sehingga kalau kita melihat ini tentunya Indonesia memerlukan beberapa strategi dalam rangka penciptaan SDM yang berkualitas di bidang-bidang tersebut,” kata Dede dalam siaran pers universitas di Depok, Sabtu (19/2/2022).

Dede kemudian mengatakan bahwa FMIPA UI telah menjalin kerja sama dengan PT Artifisial Intelegensia Indonesia guna mempersiapkan talenta digital di bidang AI, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini pun dilakukan agar SDM memiliki bekal dan kompetensi dasar dalam mempelajari berbagai aplikasi AI ke depannya.

Sementara Direktur AiCI Djati Handoko menjelaskan, bahwa penyiapan dan pengembangan talenta digital di bidang AI ini dilakukan melalui program yang mencakup kegiatan pembelajaran teknologi, lokakarya, pembinaan, serta pameran bagi mahasiswa.

“Program ini dilaksanakan selama lima bulan dengan tim tutor dari AiCI, yang meliputi alumni FMIPA UI serta kalangan professional,” jelas Djati.

Indonesia sendiri menurut Ketua Program Magang dan Studi Independen Bersertifikasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Tutus Kusuma, membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan.

Menurut Tutus, upaya untuk memenuhi kebutuhan yang besar ini membutuhkan kolaborasi serta sinergi antara perguruan tinggi dengan institusi terkait lain. Hal ini untuk memaksimalkan persiapan dan pengembangan talenta digital.


Bagikan artikel ini