PT Mining Industry Indonesia Lakukan Uji Coba Teknologi AI dan ML


Artificial Intelligence Industri

Ilustrasi Industri Artificial Intelligence

Perusahaan pertambangan PT Mining Industry Indonesia (MIND ID) melakukan uji coba penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan machine learning (ML) untuk mengoptimalisasi kegiatan eksplorasi mineral.

Solusi bernama Geologging ini sendiri merupakan sebuah aplikasi digital yang dikembangkan oleh Safepedia, dan akan digunakan oleh seluruh anggota MIND ID yang terdiri atas PT Aneka Tambang (Antam), PT Bukit Asam, PT Freeport Indonesia, PT Inalum, serta PT Timah.

DIrektur Utama MIND ID Hendri Prio Santoso mengatakan, dirinya berharap penerapan teknologi AI dan ML bagi anggota MIND ID ini dapat meningkatkan efektivitas eksplorasi mineral mereka. Perusahaan pun terus mendorong inovasi di semua kegiatan operasional untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dan cadangan mineral.

“Perusahaan terus mendorong lahirnya ide dan inovasi yang membuat proses bisnis industri tambang menjadi lebih efisien, efektif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” tutur Hendi dalam siaran pers, Selasa (28/6/2022).

Geologging sendiri memiliki beberapa fitur, yaitu safety inspection, serta proses pengeboran dan foto core yang dilengkapi dengan teknologi AI. MIND ID berharap aplikasi Geologging dapat menjawab permasalahan terkait efisiensi serta optimalisasi aktivitas eksplorasi mineral oleh anggota MIND ID.

Uji coba Geologging sendiri dilakukan pada kegiatan eksplorasi Antam pada unit bisnis pertambangan emas di Jawa Barat. Aplikasi ini kemudian dapat mempercepat serta mengkalkulasi sampe batuan hasil pemboran (core), seperti Rock Quality Designation (RQD) dan Core Recovery.

Hendi menjelaskan, bahwa implementasi uji coba program yang dilakukan di wilayah operasi Antam berfokus pada tiga hal. Pertama, adalah penyesuaian field dalam aplikasi Geologging sesuai dengan kebutuhan petugas di lapangan. Kedua, adalah kolaborasi fitur AI pada Geologging dengan aplikasi digital logging milik Antam. Rinda Emas. ketiga, adalah uji coba yang dilakukan secara langsung.

Trial and error diperlukan, mengingat penggunaan AI pada Core Logging atau di proses bisnis eksplorasi masih sangat minim,” tambah Hendi.

Aplikasi Rinda Emas milik Antam sendiri dikembangkan dengan latar belakang adanya risiko kesalahan pencatatan data, minimnya teknologi untuk mendukung efisiensi di dunia eksplorasi, serta kurangnya optimalisasi dalam pengambilan data saat kegiatan eksplorasi secara digital.

Kolaborasi antara Rinda Emas dan Geologging pun diharapkan dapat meminimalisir kesalahan pencatatan data, meningkatkan efisiensi dengan mempersingkat proses pengumpulan data, serta meningkatkan kualitas dan standarisasi data geologi dan aktivitas pengeboran.

“Kolaborasi Rinda Emas dan Geologging diharapkan akan membantu efisiensi dan efektivitas kegiatan eksplorasi Antam,” pungkas Hendi.


Bagikan artikel ini