Apa Itu High Performance Computing? Pengertian dan Karakteristik
- Rita Puspita Sari
- •
- 14 jam yang lalu

Ilustrasi High Performance Computing
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan derasnya arus data digital, kita semakin sering mendengar istilah High Performance Computing atau disingkat HPC. Namun, apa sebenarnya HPC itu? Mengapa teknologi ini dianggap sebagai fondasi dari berbagai terobosan ilmiah dan rekayasa modern? Dan bagaimana peranannya dalam menggerakkan teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (machine learning), hingga analisis genomik?
Artikel ini akan mengupas secara lengkap dan mudah dimengerti tentang apa itu HPC, bagaimana perkembangannya dari masa ke masa, dan apa saja pengaruhnya terhadap kehidupan kita hari ini.
Apa Itu High Performance Computing (HPC)?
Secara sederhana, High Performance Computing (HPC) atau dalam bahasa Indonesia disebut Komputasi Kinerja Tinggi, adalah penggunaan komputer yang sangat kuat untuk menyelesaikan perhitungan dan pemrosesan data yang sangat besar dan kompleks, dalam waktu yang sangat singkat.
Komputasi jenis ini biasanya tidak bisa ditangani oleh komputer biasa. Sistem HPC terdiri dari ribuan prosesor yang bekerja secara paralel (bersamaan), memungkinkan para ilmuwan, insinyur, dan peneliti untuk menjalankan simulasi, pemodelan, dan analisis data yang rumit—misalnya, simulasi iklim, penciptaan material baru, atau pemetaan genom manusia.
Komponen Utama dalam HPC
Sistem HPC tidak hanya soal komputer cepat. Ia terdiri dari:
- Perangkat Keras (Hardware): Komputer dengan banyak prosesor, RAM besar, dan penyimpanan cepat.
- Perangkat Lunak (Software): Sistem operasi dan aplikasi yang dirancang khusus untuk menjalankan komputasi paralel.
- Algoritma: Metode matematika yang mampu mengatur proses agar efisien dan tidak memakan waktu lama.
Sejarah Singkat HPC
High Performance Computing bukan teknologi baru. Sejarahnya telah dimulai sejak pertengahan abad ke-20.
-
ENIAC (1946): Superkomputer Pertama
ENIAC merupakan komputer elektronik pertama berskala besar yang dikembangkan di Universitas Pennsylvania. Dengan berat lebih dari 27 ton, mesin ini digunakan untuk menghitung tabel artileri militer. -
Era Transistor dan UNIVAC I
Pada 1951, UNIVAC I hadir sebagai superkomputer komersial pertama. Mesin ini digunakan untuk aplikasi bisnis seperti akuntansi dan penggajian. -
CDC 6600 (1964): Awal Komputasi Kinerja Tinggi
Dikembangkan oleh Seymour Cray, CDC 6600 menjadi komputer tercepat pada zamannya dan menjadi tonggak awal sistem HPC modern. Ia dirancang khusus untuk kebutuhan simulasi ilmiah. -
ILLIAC IV (1974): Komputasi Paralel Pertama
Memiliki 64 prosesor, ILLIAC IV menjadi pelopor arsitektur paralel. Mesin ini digunakan dalam simulasi cuaca dan dinamika fluida. - Cray-2 (1980-an): Era Superkomputer Modern
Cray-2 menjadi simbol masuknya HPC ke dalam dunia ilmiah secara luas, digunakan oleh lembaga-lembaga seperti NASA dan lembaga penelitian energi.
Ciri-Ciri Utama Sistem HPC
Berikut ini adalah enam ciri utama yang membuat sistem HPC begitu tangguh dan efisien:
-
Kemampuan Diskalakan Secara Horizontal
Salah satu keunggulan penting dari sistem HPC adalah kemampuan skalabilitas horizontal, yaitu kemampuan untuk menambahkan lebih banyak node atau prosesor untuk meningkatkan performa.Artinya, jika beban kerja semakin besar, kita tidak perlu mengganti seluruh sistem, tetapi cukup menambahkan node-node baru agar kinerjanya meningkat. Pendekatan ini memungkinkan HPC untuk menangani simulasi atau analisis yang sangat kompleks, yang tidak mungkin dilakukan oleh komputer biasa.
Contoh nyata: Superkomputer Frontier di Amerika Serikat yang menduduki peringkat pertama di daftar Top500 tahun 2023, memiliki lebih dari satu juta core dan masih dapat diperluas.
-
Pemrosesan Paralel
HPC memanfaatkan arsitektur paralel, yaitu proses komputasi dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang dapat dikerjakan secara bersamaan oleh banyak prosesor. Proses ini jauh lebih efisien daripada metode tradisional yang mengerjakan tugas satu per satu secara berurutan (serial).Sebagai contoh, superkomputer Summit di Oak Ridge National Laboratory menggunakan kombinasi CPU dan GPU yang mampu mencapai kecepatan lebih dari 200 petaflops, yang berarti dapat melakukan 200 juta miliar operasi per detik.
Dengan pemrosesan paralel, simulasi yang tadinya butuh waktu berminggu-minggu bisa diselesaikan hanya dalam hitungan jam atau bahkan menit.
-
Menggunakan Perangkat Lunak Khusus
Karena kompleksitas sistem HPC, dibutuhkan perangkat lunak (software) dan pustaka pemrograman khusus agar seluruh node dan prosesor dapat berkomunikasi dengan lancar.Salah satu standar software yang paling umum digunakan dalam HPC adalah MPI (Message Passing Interface). MPI memungkinkan proses komunikasi antar node dilakukan secara efisien dan konsisten, serta mendukung pengembangan aplikasi komputasi paralel yang kompleks.
Selain itu, software HPC sering dikustomisasi agar sesuai dengan arsitektur sistem dan jenis pekerjaan yang akan dijalankan, misalnya untuk simulasi fisika, analisis genom, atau pemrosesan data astronomi.
-
Sistem Penyimpanan Data Canggih
Karena HPC menghasilkan data dalam jumlah sangat besar, dibutuhkan sistem penyimpanan yang andal dan cepat. Teknologi seperti Lustre dan GPFS (IBM General Parallel File System) digunakan untuk mengelola dan mengakses data dengan kecepatan tinggi, serta memungkinkan banyak prosesor mengakses data secara bersamaan tanpa hambatan.Sistem penyimpanan ini dirancang agar mampu menangani lalu lintas data yang tinggi saat simulasi atau perhitungan sedang berlangsung. Ini penting agar tidak terjadi bottleneck yang bisa memperlambat seluruh proses komputasi.
-
Sistem Pendingin Khusus
Karena beban kerja yang sangat berat, komponen-komponen dalam sistem HPC seperti prosesor dan GPU menghasilkan panas dalam jumlah besar. Oleh karena itu, sistem pendingin yang digunakan pun bukan sembarangan.Beberapa superkomputer menggunakan sistem pendingin cair (liquid cooling), bahkan ada yang mengandalkan sistem pendingin berbasis udara di ruang tertutup dengan sirkulasi tinggi. Pendinginan yang optimal penting agar suhu perangkat tetap dalam batas aman dan tidak terjadi overheat yang dapat merusak perangkat keras.
-
Dukungan Layanan Cloud HPC
Seiring berkembangnya teknologi komputasi awan, kini tersedia layanan HPC berbasis cloud, seperti dari Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure.Dengan cloud HPC, institusi atau perusahaan tidak perlu membangun infrastruktur fisik yang mahal dan rumit. Cukup menyewa layanan HPC sesuai kebutuhan, baik untuk satu proyek saja atau penggunaan jangka panjang. Ini membuat teknologi HPC lebih mudah diakses oleh kalangan yang lebih luas, termasuk startup, universitas, dan lembaga penelitian kecil.
Integrasi HPC dengan AI dan Machine Learning
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan AI dan machine learning menjadi sorotan utama di dunia teknologi. Namun, untuk melatih model AI seperti ChatGPT, Gemini, atau model pengenal wajah, diperlukan komputasi dalam skala besar.
Di sinilah peran HPC menjadi sangat penting. HPC menyediakan infrastruktur yang mampu mengolah dataset dalam ukuran raksasa dan menjalankan miliaran kalkulasi dalam hitungan detik. Hal ini membuat HPC menjadi tulang punggung bagi berbagai terobosan berbasis AI, seperti:
- Pemodelan perubahan iklim dengan akurasi tinggi.
- Analisis dan prediksi penyakit melalui data genomik.
- Peningkatan desain material dan bahan baru dalam industri manufaktur.
Gabungan antara HPC dan AI memungkinkan para peneliti memahami hubungan yang kompleks antar variabel, yang sebelumnya terlalu rumit untuk dianalisis.
Bahasa Pemrograman dan Standar HPC
Agar sistem HPC dapat digunakan secara efisien, diperlukan bahasa pemrograman khusus. Beberapa tonggak penting dalam pengembangan perangkat lunak HPC antara lain:
- Fortran 90: Bahasa pemrograman yang sangat populer di kalangan ilmuwan karena mendukung paralelisasi dan operasi array.
- MPI (Message Passing Interface): Standar komunikasi antar prosesor dalam sistem paralel yang dikembangkan pada 1990-an. Tanpa MPI, sistem HPC tidak akan bisa bekerja secara kolaboratif dalam skala besar.
Tren dan Inovasi Masa Depan dalam Dunia HPC
Perkembangan teknologi HPC tidak akan berhenti di sini. Di masa depan, beberapa tren besar diperkirakan akan semakin mengubah wajah HPC:
-
Komputasi Heterogen
Sistem HPC kini menggabungkan berbagai jenis prosesor seperti:- CPU (Central Processing Unit)
- GPU (Graphics Processing Unit)
- FPGA (Field-Programmable Gate Array)
Pendekatan ini dikenal sebagai komputasi heterogen, di mana setiap jenis prosesor punya keunggulan tersendiri tergantung pada jenis tugasnya. Dengan cara ini, efisiensi kerja bisa ditingkatkan dan konsumsi energi bisa ditekan. -
Infrastruktur Berbasis Perangkat Lunak
Konsep software-defined infrastructure memungkinkan pengelolaan sistem HPC yang lebih fleksibel dan mudah disesuaikan. Pengguna bisa mengalokasikan sumber daya secara dinamis sesuai kebutuhan aplikasi, tanpa mengubah konfigurasi fisik perangkat keras. -
Efisiensi Energi
Semakin besar sistem HPC, semakin besar pula kebutuhan dayanya. Oleh karena itu, efisiensi energi menjadi prioritas dalam desain HPC generasi baru, agar tetap ramah lingkungan.
Aplikasi Nyata dan Dampak Luas HPC
HPC telah mengubah banyak bidang kehidupan. Berikut beberapa contoh penggunaan HPC di dunia nyata:
- Pemodelan Iklim
HPC digunakan untuk mensimulasikan kondisi iklim bumi secara akurat, termasuk memprediksi efek pemanasan global dan perubahan cuaca ekstrem. - Genomik
HPC membantu memetakan DNA manusia, mengidentifikasi gen pembawa penyakit, dan mempercepat pengembangan obat. - Fisika Partikel
Lembaga seperti CERN menggunakan HPC untuk menganalisis hasil eksperimen dari akselerator partikel seperti Large Hadron Collider (LHC). - Penelitian Energi
Dalam eksplorasi energi seperti nuklir atau energi terbarukan, HPC digunakan untuk simulasi reaksi kimia dan dinamika fluida. - Bioteknologi dan Farmasi
Perusahaan biotek menggunakan HPC untuk merancang molekul obat baru, mengurangi waktu pengembangan dari bertahun-tahun menjadi hitungan bulan.
Manfaat High Performance Computing dalam Berbagai Bidang
Sistem HPC memberikan manfaat luar biasa dalam menyelesaikan berbagai masalah yang rumit, terutama di bidang sains, industri, dan sosial. Berikut ini beberapa manfaat utama dari HPC:
-
Simulasi Fenomena Dunia Nyata
HPC digunakan untuk mensimulasikan berbagai fenomena dunia nyata yang kompleks, seperti:- Perubahan iklim global dan prediksi cuaca ekstrem.
- Dinamika fluida, seperti aliran udara dalam aerodinamika.
- Interaksi molekul dalam pengembangan obat dan bahan kimia.
Contohnya, Badan Cuaca AS NOAA menggunakan sistem HPC untuk menjalankan simulasi iklim global yang membantu dalam memprediksi badai, kenaikan permukaan laut, dan dampak perubahan iklim.
-
Analisis Data dalam Skala Besar
HPC sangat efektif dalam mengolah dan menganalisis big data, seperti yang digunakan dalam:- Eksperimen ilmiah di Large Hadron Collider (CERN),
- Pengolahan data genom dalam bioinformatika,
- Pencarian pola tersembunyi dalam data keuangan dan keamanan siber.
Dengan daya komputasi yang tinggi, HPC mampu memproses petabyte hingga exabyte data untuk menemukan informasi yang bernilai dalam waktu singkat.
-
Pengembangan Kecerdasan Buatan dan Machine Learning
Teknologi AI dan Machine Learning membutuhkan sumber daya komputasi besar untuk:- Melatih model deep learning,
- Menganalisis miliaran entri data,
- Memprediksi hasil dari pola data yang kompleks.
Contoh kasus: DeepMind dari Google menggunakan HPC untuk memprediksi struktur 3D protein melalui proyek AlphaFold. Ini adalah terobosan besar dalam bidang bioteknologi dan ilmu kesehatan.
-
Mendorong Inovasi Ekonomi dan Sosial
Penggunaan HPC juga membawa manfaat ekonomi dan sosial secara luas. HPC mampu mempercepat proses inovasi, membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data, serta mendorong efisiensi industri.Misalnya, Proyek Komputasi Exascale dari Departemen Energi AS bertujuan untuk mengembangkan superkomputer generasi berikutnya yang mampu mempercepat penemuan ilmiah, meningkatkan efisiensi energi, dan mendorong kemajuan teknologi di berbagai sektor.
Peran HPC dalam Komputasi Awan (Cloud Computing)
Dengan munculnya teknologi cloud computing, akses ke sumber daya HPC menjadi jauh lebih mudah. Kini, institusi riset, perusahaan startup, bahkan pelajar bisa mengakses HPC secara on-demand melalui layanan cloud seperti:
- Amazon Web Services (AWS)
- Google Cloud
- Microsoft Azure
Fleksibilitas ini membuat pengembangan teknologi baru menjadi lebih cepat dan inklusif.
HPC di Indonesia: Tantangan dan Peluang
Meskipun belum secepat negara-negara maju, Indonesia mulai membangun infrastruktur HPC untuk mendukung riset dalam bidang pangan, energi, dan kesehatan. Beberapa universitas dan lembaga seperti LIPI (BRIN) dan BPPT mulai mengadopsi superkomputer skala nasional.
Tantangan utamanya ada pada:
- Biaya infrastruktur yang tinggi
- Kurangnya SDM yang ahli dalam komputasi paralel
- Minimnya integrasi antara sektor riset, pendidikan, dan industri
Namun di sisi lain, peluangnya juga besar. Dengan potensi talenta muda yang luar biasa dan kebutuhan data besar di era digital, HPC bisa menjadi fondasi transformasi teknologi di Indonesia.
Kesimpulan
High Performance Computing (HPC) bukan hanya soal komputer cepat, tetapi adalah pilar utama dari inovasi ilmiah, teknologi canggih, dan pengembangan masa depan. Dari sejarah superkomputer pertama hingga tren komputasi heterogen masa kini, HPC terus berkembang untuk menjawab tantangan data dan simulasi yang semakin kompleks.
Melalui integrasinya dengan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, HPC tidak hanya mempercepat proses analisis, tetapi juga membuka pintu bagi penemuan baru di berbagai bidang — mulai dari genomik, perubahan iklim, hingga eksplorasi luar angkasa.
Bagi Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya, HPC adalah peluang strategis untuk mengejar ketertinggalan, meningkatkan kualitas riset, dan mendorong transformasi digital yang menyeluruh.
Dengan kata lain, HPC adalah kunci untuk membuka pintu masa depan teknologi yang cerdas dan berdaya saing global.