IBM Menerapkan Generative AI untuk Tingkatkan Keamanan Siber


Logo IBM

Logo IBM

IBM Indonesia telah mengumumkan penerapan teknologi Generative AI (GAI) sebagai langkah strategis untuk memperkuat kinerja tim keamanan siber di tengah meningkatnya ancaman keamanan di Indonesia. Generative AI dianggap mampu mendeteksi potensi ancaman, merespons serangan, dan melindungi sistem dari serangan siber yang semakin kompleks dan canggih.

Roy Kosasih, Direktur Utama IBM Indonesia, mengatakan “Dengan banyaknya kasus serangan siber di Indonesia, sangat penting bagi organisasi untuk selalu memperhatikan keamanan data mereka. Baik entitas pemerintah maupun swasta memikul tanggung jawab bersama untuk melindungi data publik atau kliennya”.

“Dalam hal ini, AI akan menjadi katalisator dalam peningkatan produktivitas karena meningkatnya keamanan sebuah perusahaan, dengan menjawab kekurangan sumberdaya dalam tim keamanan siber dan meningkatkan deteksi dan respons sehingga lebih cepat dan efektif," ucapnya.

Pentingnya keamanan data juga tercermin dalam Undang-undang Perlindungan Data Pribadi yang disahkan oleh pemerintah pada tahun 2022. Undang-undang ini berlaku untuk bisnis lokal dan perusahaan internasional yang menangani data konsumen di Indonesia. Tujuannya adalah melindungi data pribadi serta meningkatkan literasi terhadap pelindungan data pribadi.

Selain itu, Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber, yang bertujuan menciptakan ruang siber yang terbuka, aman, stabil, dan dapat menangkal ancaman kebocoran data di Indonesia.

IBM Indonesia menjelaskan bahwa teknologi Machine Learning (ML) dan AI klasik telah terintegrasi dalam solusi keamanan mereka. Salah satu solusi yang disebutkan adalah IBM Security® QRadar® SIEM, yang telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk menginvestigasi dan memprioritaskan peringatan dengan tingkat akurasi tinggi yang mampu mengidentifikasi pola dan membandingkan perilaku, memantau aktivitas anomali, dan memicu respons otomatis ketika risiko dan ancaman terdeteksi.

"Untuk melindungi data sensitif masyarakat dan bisnis, kami juga berkolaborasi dengan mitra bisnis kami dengan menghadirkan IBM Security Guardium yang secara otomatis menemukan dan mengklasifikasikan data bayangan, memetakan aliran data, dan melakukan deteksi outlier untuk penyimpanan data yang sensitif. Hal ini telah menghasilkan penurunan serangan sebesar 40% dengan visibilitas yang terpusat dan analisis yang canggih," kata Roy Kosasih

Generative AI, memiliki peran penting mengingat berkembangnya kejahatan siber dengan berbagai modus. Teknologi ini dibangun dari foundation models yang dilatih dengan data umum, dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan setelah dilatih. Dengan Generative AI, IBM berfokus pada keamanan yang terbuka, terpercaya, dan memberdayakan.

"IBM membangun foundation-model AI untuk keamanan yang terbuka, terpercaya, tepat sasaran, dan memberdayakan. Dibangun di atas pondasi yang terbuka dengan standar etika dan tata kelola AI, inovasi generative AI kami dibuat dengan tujuan tertentu, berfokus pada kasus penggunaan yang spesifik untuk membantu para analis melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit waktu secara lebih cepat," pungkas Roy Kosasih.

Teknologi Generative AI diharapkan dapat menghasilkan konten keamanan seperti deteksi, alur kerja, dan kebijakan dengan lebih cepat daripada manusia. Kemampuannya untuk belajar dan membuat respons aktif yang dioptimalkan dari waktu ke waktu diharapkan dapat meningkatkan respons terhadap perubahan ancaman keamanan secara real-time.

Di samping itu, IBM Indonesia telah meresmikan IBM Academy for Hybrid Cloud and AI di Batam sebagai bagian dari komitmen global untuk melatih 2 juta pelajar di bidang AI hingga akhir tahun 2026. Ini mencakup pelatihan online gratis dan kemitraan pendidikan strategis dengan tujuan mengatasi kesenjangan keterampilan di bidang AI.

Sebagai penutup, Roy Kosasih menekankan bahwa meskipun tidak mungkin menghentikan serangan siber, AI dapat mempercepat respons terhadap serangan tersebut. Generative AI dianggap sebagai sarana percepatan untuk meningkatkan produktivitas keamanan perusahaan dengan mengatasi hambatan manusia dalam tim keamanan siber.


Bagikan artikel ini