Alibaba Cloud Hadirkan Layanan Database Cloud-Native Apsara


Alibaba Cloud

Ilustrasi Alibaba Cloud

Alibaba Cloud secara resmi merilis Apsara yang merupakan layanan cloud-native database untuk PolarDB dan AnalyticDB di tanah air melalui konferensi pers virtual oleh anak perusahaan Alibaba Group pada Rabu 10 Juni 2020 . Dengan perilisan Apsara, Alibaba Cloud berharap dapat memberikan inovasi kepada perusahaan-perusahaan yang tengah mencari inovasi yang canggih, aman, dan hemat biaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis pasca pandemi.

"Melalui layanan cloud ini, kami berharap dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan yang mencari infrastruktur cloud yang tepercaya dan tangguh untuk mengatasi permintaan yang melonjak dalam proses tranformasi digital yang efektif," ungkap Country Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen.

Ia menambahkan sejak memasuki pasar Indonesia, Alibaba Cloud telah memiliki dua pusat data di Indonesia didirikan pada tahun 2018 dan 2019, terakhir dirilis pada Januari 2019. Leon mengaku perusahaan mengalami pertumbuhan hingga tiga digit pada tahun 2019 lalu. Mengenai target pasar, Alibaba Cloud tidak membatasi hanya pada pelanggan korporasi besar, namun juga dapat digunakan untuk UMKM.

Sementara itu, Max Meiden Dasuki selaku Head of Solutions Architect Alibaba Cloud Indonesia menyebutkan tiga startup yang telah memilih layanan komputasi awan perusahaan, yaitu Kopi Kenangan, AkuLaku, dan Investree. Berikut empat kategori solusi unggulan Alibaba Cloud untuk Indonesia menurut Max antara lain Data (PolarDB, AnalyticDB, DTS dan ADAM), Media (Live, VOD, Short Video), Cloud-native (Kubernetes, ARMS), dan Network (CEN, BYOPI, Global Acceleration, SAG).

Max menyebutkan solusi cloud PolarDB mampu mendukung hingga 100TB dan dapat dikonfigurasikan dengan maksimum 16 node. Elastisitas dan reliablitas yang tinggi dari PolarDB dibuktikan saat Alibaba Global Shopping Festival 2019 yang mampu menangani 87 juta permintaan per detik.

“Teknologi ini sepenuhnya kompatibel dengan MySQL, PostgreSQL dan sangat kompatibel dengan Oracle, dan juga memungkinkan ekspansi CPU dan memori yang mudah dengan menggunakan virtualisasi kontainer dan teknologi blok penyimpanan yang terdistribusi dapat saling berbagi,” pungkas Max.

Lebih lanjut, Max menjelaskan AnalyticDB mengadopsi arsitektur komputasi fleksibel dan terdistribusi yang memisahkan antara komputasi dan penyimpanan, sehingga mampu menangani transmisi data hingga puluhan miliar yang diproses lebih cepat secara real time. Misalnya memproses query SQL yang kompleks sepuluh kali lebih cepat dari database dengan relasional tradisional.

"AnalyticDB memproses query SQL yang kompleks sepuluh kali lebih cepat dari database relasional tradisional," tutur Max.

Selain untuk perusahaan-perusahaan dalam bidang bisnis, Alibaba Cloud juga berkontribusi untuk dunia medis. Rumah Sakit Eka dan Omni adalah rumah sakit di Indonesia yang menggunakan teknologi CT Image Analytics dari Alibaba Cloud untuk membantu penanganan COVID-19. Pada praktiknya, perusahaan menyediakan teknologi analisis gambar CT Scan yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mempercepat diagnosis kasus COVID-19. Perihal keamanan data, perusahaan menjamin tidak ada data pribadi pasien yang diakses atau disimpan selama analisis berlangsung.


Bagikan artikel ini