APJII : Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024


Ilustrasi Survei Internet

Ilustrasi Survei Internet

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru saja merilis hasil survei terbarunya mengenai penetrasi internet di Indonesia untuk tahun 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2023 sampai dengan 19 Januari 2024. Hasil survei ini memberikan gambaran yang cukup detail tentang bagaimana internet telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Metodologi Survei: Melibatkan 8.720 Responden di 38 Provinsi

Survei ini melibatkan 8.720 responden dari seluruh Indonesia, yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi, dengan responden wni yang berusia minimal 13 tahun. Dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh enumerator terlatih, metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin of error (MOE) ±1,1% dan relative standard error (RSE) 0,43%.

Tingkat Penetrasi Internet

Menurut survei APJII, tingkat penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 79,5%, mengalami kenaikan sebesar 1,31% dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,1%. Hal ini menunjukkan bahwa internet semakin menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia.

Dari total populasi penduduk Indonesia sebanyak 278.696.200 jiwa, sebanyak 221.563.479 jiwa telah terkoneksi dengan internet pada tahun 2024. Penetrasi internet ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cara akses internet, wilayah geografis, generasi, dan jenis kelamin.

Cara Akses Internet

Dari hasil survei, terlihat bahwa penggunaan mobile data masih menjadi pilihan utama untuk mengakses internet, meskipun terjadi sedikit penurunan dari 77,3% pada tahun 2023 menjadi 74,3% pada tahun 2024. Sementara itu, penggunaan wifi rumah mengalami peningkatan dari 20,8% menjadi 22,4%. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur wifi rumah semakin berkembang di masyarakat.

Namun demikian, penggunaan wifi kantor/sekolah/kampus dan wifi di ruang publik juga mengalami peningkatan yang menandakan adanya upaya untuk menyediakan akses internet yang lebih luas dan mudah diakses oleh masyarakat.

Penetrasi Internet Berdasarkan Wilayah dan Generasi

Dari segi sebaran wilayah, Jawa masih menjadi pulau dengan tingkat penetrasi internet tertinggi, yaitu 83,64%, dengan kontribusi penetrasi sebesar 57,82%. Sementara itu, Sulawesi merupakan pulau dengan penetrasi internet terendah, yaitu 68,35%, dengan kontribusi penetrasi sebesar 6,47%.

Berdasarkan generasi, millennial (kelahiran 1981-1996) merupakan kelompok dengan tingkat penetrasi internet tertinggi, mencapai 93,17%, dengan kontribusi sebesar 30,62%. Diikuti oleh generasi Z (kelahiran 1997-2012) dengan tingkat penetrasi 87,02% dan kontribusi 34,40%.

Penetrasi Internet Berdasarkan Gender

Dari segi gender, laki-laki dan perempuan memiliki tingkat penetrasi yang hampir sama, dengan laki-laki sebesar 87,6% dan perempuan sebesar 85,5%. Namun, laki-laki memiliki kontribusi penetrasi yang sedikit lebih tinggi, yaitu 50,9% dibandingkan dengan perempuan yang sebesar 49,1%.

Keamanan Internet dan Pengguna Layanan Pinjaman Online

Meskipun pertumbuhan penetrasi internet terus meningkat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah tingkat kasus hoaks yang cukup signifikan, terutama dalam kategori politik dan infotainment. Media sosial menjadi platform yang paling sering digunakan untuk menyebarkan hoax, dengan persentase mencapai 59,75%.

Selain itu, kasus kerentanan keamanan data juga menjadi perhatian serius. Pencurian data pribadi, penipuan online, dan perangkat terkena virus menjadi ancaman yang harus diwaspadai. Penyuluhan dan perlindungan data pribadi menjadi hal yang perlu ditingkatkan.  Di sisi lain, pengguna layanan pinjaman online meningkat pesat dari 1,5% pada 2023 menjadi 5,4% pada 2024.

Akses Konten Internet

Konten politik, sosial hukum & ham mengalami peningkatan konsumsi dari 24,73% pada 2023 menjadi 40,56% pada 2024. Hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap informasi yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan politik. Sementara itu, musik online dan video online menjadi hiburan utama dengan peningkatan yang signifikan. Namun, terdapat penurunan akses terhadap konten budaya, pariwisata, olahraga, dan kesehatan yang juga perlu diperhatikan.

Survei penetrasi internet Indonesia tahun 2024 memberikan gambaran yang cukup jelas tentang peran dan perkembangan internet di Indonesia. Meskipun tingkat penetrasi internet terus meningkat, masih ada tantangan yang harus diatasi, seperti hoaks, keamanan data, dan akses konten yang merata. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pola penggunaan internet, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan potensi internet secara lebih baik untuk kemajuan bersama.


Bagikan artikel ini