Bank Indonesia Bakal Rilis Digital Blockchain


Ilustrasi Bank

Ilustrasi Bank

Bank Indonesia akan merilis blockchain digital untuk memudahkan transaksi dalam perbankan. Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa Central Bank Digital Currency (CBDC) atau rupiah digital ini nantinya bisa meningkatkan efisiensi perekonomian Indonesia.

“Hal ini karena rupiah digital akan kami edarkan melalui teknologi digital blockchain dan Distributed Ledger Technology (DLT) sehingga benar-benar efisien,” jelas Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Agustus 2021 di Jakarta, Kamis (19/8/2021).

Perry menilai bahwa efisiensi rupiah digital dan blockchain akan terasa bagi perbankan untuk transaksi di pasar uang. Ini mengingat rupiah digital membuat tidak adanya biaya transaksi, karena perbankan akan terhubung dalam sistem DLT dalam konteks wholesale rupiah digital.

Rupiah digital pun mengefisiensikan perdagangan ritel karena biaya untuk transaksi ritel pun juga rendah. Selain itu, kecepatan transaksi juga akan sangat cepat karena didukung dengan BI Fast, Standar Nasional Open API1 Pembayaran (SNAP), serta Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa tetap terdapat risiko dalam implementasi rupiah digital di Indonesia. Risiko ini berkaitan dengan keamanan siber atau cybersecurity maupun hal lain yang masih terkait.

“Risiko itu memang ada beberapa, sehingga pengembangannya akan kami pertimbangkan,” tutup Perry.


Bagikan artikel ini