BSSN Akan Dorong CSIRT Bekerja Maksimal Guna Dukung UMKM Digital


UMKM Digital

Ilustrasi UMKM Digital

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi yang terdampak COVID-19. Salah satunya melalui sinergitas dengan Pemerintah Banyuwangi untuk mendorong pelaku UMKM melakukan digitalisasi.

Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam sambutannya di talkshow bertajuk ‘Kita dan UMKM Go Digital’ menyampaikan bahwa dalam aktivitas siber terdapat aspek kesejahteraan masyarakat. Tahun 2020 sendiri, transaksi ekonomi mencapai USD 44 miliar. Angka yang sangat besar ini pun memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia.

Maka dengan potensi tersebut, pemerintah kemudian melihat peluang yang sangat besar pada transaksi ekonomi digital. Namun seiring dengan transaksi digital yang semakin meningkat, ancaman serangan siber pun juga meningkat.

Hinsa mengungkap bahwa revolusi industri 4.0 yang kini tengah berlangsung kemudian menuntut pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk dapat memahami dan menguasai digitalisasi demi menunjang berlangsungnya bisnis.

“Namun sebaliknya, di ruang siber juga terdapat ancaman dan serangan yang dapat merugikan serta membahayakan kehidupan manusia. Faktor penyebab ancaman siber antara lain adalah tindak kejahatan dan human error,” jelas Hinsa, Kamis (7/10/2021).

Ancaman terhadap cybersecurity atau keamanan siber bersifat teknis dan sosial. Selain itu, perlu disadari pula bahwa semakin tinggi penggunaan teknologi digital, maka risiko dan ancaman keamanannya pun akan semakin tinggi pula.

Hinsa juga menuturkan bahwa risiko dan ancaman keamanan ini kemudian tidak luput bagi pelaku UMKM yang telah memanfaatkan media siber seperti media sosial, website, serta platform marketplace dalam menjalankan usahanya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam menghadapi serangan di ruang siber, negara pun hadir. Hinsa kemudian menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan BSSN tanggung jawab untuk melaksanakan tugas di bidang keamanan siber dan sandi.

Maka untuk meminimalisasi ancaman serangan siber, BSSN akan memaksimalkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber. CSIRT sendiri merupakan program prioritas nasional.

CSIRT merupakan tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan serta aktivitas insiden cybersecurity. CSIRT terdiri atas CSIRT Nasional, Sektoral, Infrastruktur Informasi Vital Nasional dan Privat, serta Organisasi.

Selain itu, Hinsa juga menyampaikan bahwa dalam rangka mengembangkan sektor ekonomi digital khususnya UMKM, BSSN telah melakukan berbagai upaya seperti penyusunan kebijakan atau rujukan regulasi dalam hal keamanan informasi serta pembentukan ekosistem keamanan informasi bagi ekonomi digital.

“Selanjutnya adalah program literasi keamanan informasi bagi pelaku ekonomi digital dan juga masyarakat luas,” tegas Hinsa.

Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar mengapresiasi BSSN yang telah mendukung digitalisasi bagi para pelaku UMKM, khususnya di Banyuwangi. Ipuk menyampaikan bahwa dengan dukungan BSSN, diharapkan pelaku UMKM bisa menaikkan level pemasaran yang akan berdampak pada perekonomian lebih baik di Banyuwangi pada masa pandemi seperti saat ini.

“Saat ini kurang lebih sudah ada lima ribu UMKM di Banyuwangi yang sudah Go Digital dan mengantongi izin berbasis OSS. Kami pemerintah Banyuwangi juga sangat konsen untuk meningkatkan level ekonomi masyarakat yang berada di arus bawah,” pungkas Ipuk.


Bagikan artikel ini