CEO Apple dan CEO Microsoft Akan Berkunjung ke Indonesia


Apple

Logo Apple

Pada bulan ini, Indonesia akan kedatangan dua tokoh penting dari dunia teknologi, yaitu CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella. Kedatangan mereka di Tanah Air ini mengundang perhatian besar dari berbagai pihak, terutama dalam hal agenda kunjungan dan potensi investasi yang akan dibawa oleh kedua perusahaan raksasa tersebut.

Tim Cook dan Satya Nadella: Jadwal Kunjungan dan Agenda

Tim Cook dijadwalkan untuk berkunjung ke Indonesia sekitar tanggal 20 April, namun kabarnya jadwal tersebut dapat lebih cepat dari yang diharapkan. Sementara itu, Satya Nadella direncanakan akan tiba pada akhir bulan Maret. 

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, Tim Cook akan mengunjungi Apple Academy di kawasan BSD, Tangerang. Apple Academy merupakan program resmi Apple untuk mengembangkan talenta di bidang IT, terutama dalam pengembangan produk Apple. Hal ini menunjukkan perhatian Apple terhadap pengembangan sumber daya manusia di Indonesia dalam ranah teknologi. "Kita mau tinjau Apple Academy di BSD," kata Budi di sela-sela acara buka bersama Kementerian Kominfo, Kamis (21/3/2024) dikutip dari Kompas Tekno.

Di sisi lain, Satya Nadella akan hadir dalam sebuah acara yang membahas transfer pengetahuan teknologi, termasuk isu-isu seputar Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. "Mau tidak mau AI ini kan terus berkembang. Kita perlu banyak kerja sama dan mengadopsi berbagai pemain-pemain global, harus bekerja sama," pungkas Budi. Hal ini mencerminkan pentingnya kerja sama dan adopsi teknologi global dalam menghadapi perkembangan AI yang terus berkembang.

Keinginan Bertemu dengan Presiden Jokowi dan Rencana Investasi

Meskipun memiliki agenda yang berbeda, keduanya menyatakan keinginan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, menyampaikan bahwa keduanya telah mengirim surat untuk meminta pertemuan dengan pimpinan negara.  "Mereka mengirimkan surat untuk bisa bertemu dengan pimpinan negara," kata Nezar saat ditemui di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Selain itu, Nezar juga mengungkapkan bahwa Tim Cook dan Satya Nadella memiliki niat untuk berinvestasi di Indonesia. "Kalau mereka berminat untuk berinvestasi saya kira kita membuka tangan yang lebar dan tentu saja sambil memperkuat kekuatan nasional kita," kata dia. Meskipun rincian nilai investasi dan sektor investasi belum diungkapkan secara detail, fokus investasi diperkirakan akan pada sumber daya manusia dan manufaktur. Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana kunjungan dan investasi dari Apple dan Microsoft, menganggapnya sebagai kesempatan untuk memperkuat kapasitas dan kompetensi talenta digital di Tanah Air.

Pengalaman Kunjungan ke Indonesia

Bagi Tim Cook, kunjungan ini akan menjadi yang pertama sebagai CEO Apple. Sebaliknya, bagi Satya Nadella, ini adalah kunjungan ketiga ke Indonesia. Kunjungan terakhir Nadella sebelumnya pada awal tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Kunjungan Nadella sebelumnya pada tahun 2016 juga merupakan kunjungan perdana ke Indonesia, di mana dia menghadiri acara Microsoft Developer Festival sebagai bagian dari peringatan 20 tahun Microsoft di Indonesia. Sejarah kunjungan ini mencerminkan hubungan yang baik antara Indonesia dengan perusahaan teknologi global seperti Microsoft.

Harapan atas Kerja Sama dan Manfaat Investasi

Kedatangan Tim Cook dan Satya Nadella ke Indonesia membawa harapan atas kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dengan Apple dan Microsoft. Pemerintah berharap investasi yang direncanakan akan memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam memperkuat kapasitas dan kompetensi talenta digital, serta memajukan sektor manufaktur di Indonesia.

Dengan potensi investasi dan kerja sama yang diharapkan, kunjungan kedua pimpinan teknologi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan teknologi dan ekonomi digital Indonesia. Hal ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Indonesia dalam persaingan global di era digital yang semakin berkembang pesat.


Bagikan artikel ini