Beberapa Perusahaan Adopsi Cloud AWS untuk Bisnis Berkelanjutan


Cloud Computing

Cloud Computing

Beberapa tahun belakangan ini, banyak bisnis kecil, menengah, bahkan besar yang mulai melakukan adopsi solusi komputasi awan atau cloud computing. Sedangkan di Indonesia sendiri, banyak perusahaan yang telah mengadopsi cloud untuk pengembangan bisnis berkelanjutan, seperti Traveloka, Qiscus, dan The Body Shop Indonesia.

“Traveloka, Qiscus, dan The Body Shop termasuk perusahaan-perusahaan yang telah menjadi pelanggan Amazon Web Services (AWS) sejak sebelum kantor AWS resmi dibuka di Indonesia pada 2018,” tutur Country Manager AWS Indonesia Gunawan Susanto dalam sebuah sesi briefing dengan media secara daring, melansir dari Liputan6, Kamis (21/10/2021).

Pada sesi briefing ini, ketiga perwakilan dari tiga perusahaan tersebut kemudian membagikan pengalamannya dalam memanfaatkan layanan cloud computing dari AWS yang membantu mereka untuk mengembangkan usaha.

“Traveloka memulai perjalanannya pada 2012 sebagai online ticket agent (OTA). Sekarang telah berubah menjadi lifestyle super-app. Kami mengantisipasi permintaan dan tuntutan pelanggan di aplikasi dengan mengaplikasikan teknologi cloud dalam dua bidang,” kata Ray Frederick, Chief Technology Officer Traveloka.

Ray menjelaskan, bidang pertama yang mengadopsi cloud adalah bagaimana menggunakan data untuk mendapatkan pemahaman tentang pengguna Traveloka. Sementara yang kedua adalah bagaimana menggabungkan penggunaan teknologi serta data tersebut.

Ia kemudian melanjutkan, berbekal data yang diperoleh, Traveloka dapat melakukan eksperimen, berinovasi, serta memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat. Lebih canggih lagi, teknologi data analytics dengan cloud pun bisa digunakan untuk melihat bagaimana proyeksi perubahan kebutuhan pelanggan ke depannya.

Teknologi data analytics ini juga dimanfaatkan oleh pengembang teknologi chatbot untuk platform multi channel, Qiscus. Melalui agregasi data percakapan dari berbagai platform serta menggunakannya kembali pada platform-platform tersebut, Qiscus dapat menyediakan teknologi chatbot yang mudah untuk diskalakan, diotomasikan, serta multifungsi.

“Sebagai penyedia SaaS (Software-as-a-Service), kami menyadari infrastruktur Qiscus harus berlandaskan tiga komponen kunci, yaitu keandalan, fleksibilitas, dan penghematan biaya,” jelas CEO & Co-Founder Qiscus Delta Purna Widyangga.

Delta menambahkan bahwa hal pertama yang harus dicapai adalah andal agar pelanggan Qiscus sendiri mampu menyediakan layanan yang selalu tersedia. Hal selanjutnya adalah fleksibel, karena Qiscus melayani banyak pelanggan dari berbagai industri seperti pendidikan, kesehatan, niaga, dan masih banyak lagi dengan dinamika yang berbeda-beda serta unik.

Komponen ketiga adalah penghematan biaya, yang penting untuk dicapai agar layanan yang tersedia dapat terjangkau. Kebutuhan akan tiga komponen ini lah, Delta mengatakan, membuat pihaknya memilih AWS.

Sementara produsen produk kecantikan dan perawatan asal Inggris The Body Shop yang beroperasi di Indonesia ini, telah menggunakan solusi cloud computing sejak tahun 2017. Cloud computing sendiri diimplementasikan untuk situs e-commerce The Body Shop.

“Komponen pertama yang dimigrasikan adalah platform e-commerce, kemudian aplikasi mobile dan sistem loyalty, terakhir diikuti aplikasi-aplikasi kritikal. Arah strategi bisnis The Body Shop adalah memanfaatkan kanal penjualan yang terintegrasi atau omnichannel secara optimal,” kata General Manager of IT The Body Shop Indonesia, Yulianto Anto.

Melalui platform multi channel yang dimiliki The Body Shop sekarang, pihaknya kemudian dapat menjangkau pasar yang lebih luas serta menawarkan nilai tambah seperti pengenalan katalog dan pembelian secara daring.


Bagikan artikel ini