Cloud Computing Bisa Menjadi Solusi Bagi Industri Finansial
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 30 Jun 2021 00.31 WIB
Pada era transformasi digital saat ini, serta dalam rangka menyukseskan peta jalan Making Indonesia 4.0, para pelaku bisnis harus mulai melakukan adopsi teknologi dengan cepat agar dapat bersaing dengan lainnya.
Teknologi yang sedang menjadi perhatian untuk diadopsi pun salah satunya adalah cloud computing atau komputasi awan. Perusahaan yang telah melakukan adopsi cloud sendiri dengan dorongan peraturan pemerintah, regulator, dan pasar untuk digitalisasi, adalah PT Fortress Data Services (FDS).
FDS sendiri adalah perusahaan yang menyediakan jasa Software-as-a-Service (SaaS) dan solusi lainnya seperti aplikasi inti perbankan, infrastruktur, serta operasional teknologi informasi. FDS beberapa waktu terakhir telah memutuskan untuk melakukan migrasi ke layanan cloud.
“Melalui adanya digitalisasi, kami melihat pelaku industri finansial perlu melirik cloud computing,” kata Sutjahyo Budiman, President Director FDS melalui sebuah sesi media briefing secara daring, melansir dari Liputan 6, Senin (28/6/2021).
Sutjahyo pun menambahkan, industri finansial perlu melirik cloud dikarenakan layanan ini dapat memberikan fasilitas yang mudah, praktis, cepat, serta harga yang terjangkau. Selain itu, dalam kompetisi digital-first, siapa yang mampu untuk beradaptasi dan menggunakan teknologi digital lebih dahulu, akan menentukan pemenang dalam persaingan antar berbagai lembaga keuangan.
“Agar dapat menjawab kebutuhan pelanggan masa kini dan bersaing dengan fintech, neobank, dan institusi finansial model baru yang bermunculan di era digital, perbankan dan lembaga keuangan tradisional lainnya, mau tidak mau harus mengadopsi teknologi digital seperti cloud,” tutur Sutjahyo.
FDS sendiri dalam mengadopsi cloud memanfaatkan layanan dari Amazon Web Services (AWS). AWS sendiri dipilih perusahaan sebagai penyedia infrastruktur cloud dikarenakan pengalamannya sebagai penyedia infrastruktur, platform, dan layanan terbaik selama sepuluh tahun terakhir.
Sutjahyo menuturkan, AWS memiliki berbagai fitur yang dilengkapi dengan teknologi terkini dengan standar keamanan tinggi dalam menjaga data pribadi masabah, selain itu juga mendukung FDS dalam melakukan migrasi berbagasi aplikasi dari tradisional menjadi cloud-agnostic.
AWS bagi FDS telah memberikan bantuan dalam bentuk peningkatan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) perusahaan, sehingga membuat perusahaan bisa memahami dan mengerjakan semua pekerjaan yang berhubungan dengan cloud.
Sementara dari segi kecepatan layanan cloud, FDS tidak perlu mengadakan hardware lagi yang memakan waktu empat hingga enam minggu dan terus dilakukan setiap terjadi penambahan. Cloud computing kini mempermudah kecepatan layanan FDS.
“Sekarang, FDS mampu menambahkan 70 sekolah, 10 pesantren, dan sistem untuk 7.000 toko dan warung dalam waktu dua bulan saja,” kata Sutjahyo.
Pada segi keamanan, FDS telah memberikan kepercayaan pada AWS, di mana AWS dipastikan telah menjalankan praktik-praktik terbaik serta patuh pada standar-standar global. Selain menjaga keamanan infrastruktur, AWS pun menyediakan pula tools keamanan yang dapat dimanfaatkan pelanggannya untuk dapat mengamankan aplikasi dan data mereka di dalam cloud.
AWS sendiri akan menghadirkan Region Jakarta pada penghujung 2021 ataupun awal tahun 2022. Region dalam kamus AWS terdiri atas beberapa data center atau pusat data. Sutjahyo menuturkan, jika Region Jakarta telah beroperasi, maka seluruh data, beban kerja, serta aplikasi yang dijalankan FDS akan sepenuhnya dipindahkan ke cloud.