Dukung Pengembangan Hybrid Cloud Lokal, DCI Gandeng Google Cloud


Layanan Cloud Computing

Ilustrasi Layanan Cloud Computing

PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sebagai penyedia infrastruktur pusat data jalin kolaborasi strategis dengan Google Cloud untuk mendukung perusahaan dalam mengatasi tantangan migrasi teknologi informasi yang membatasi inovasi berbasis data.

Melalui kerja sama ini, DCII telah mengembangkan inovasi hybrid cloud lokal yang disebut sebagai DCI Enterprise Database Solution (EDS), yang akan tersedia sebagai managed services di Google Cloud Marketplace.

Solusi DCI EDS sendiri dirancang untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki database khusus, dengan database yang tidak dapat dipindahkan dengan mudah ke infrastruktur cloud, namun tetap memperoleh manfaat dari layanan berbasis cloud computing di mana akses masih diperlukan ke data yang disimpan di dalam DCI EDS ini.

Meletakkan database khusus di DCI EDS, perusahaan dapat beroperasi secara lebih efektif dengan memanfaatkan data analytics, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), hingga machine learning (ML) di Google Cloud untuk dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, serta memperoleh keunggulan kompetitif baru.

Founder & Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk Toto Sugiri menjelaskan, DCI EDS merupakan solusi yang menghadirkan semua infrastruktur yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan beban kerja khusus, misalnya database Oracle, dengan lokasi yang berdekatan dengan Google Cloud.

“Infrastruktur terhubung melalui dedicated connection, dengan latensi rendah dan tangguh untuk memberikan akses langsung dan lancar ke semua layanan Google Cloud,” jelas Toto melalui keterangan resminya, melansir dari Kontan.co.id, Kamis (10/11/2022).

Toto menjelaskan, DCI EDS memanfaatkan perangkat keras yang canggih dan tersertifikasi untuk dapat menjalankan aplikasi perusahaan yang sebagian besar bisa dipindahkan ke infrastruktur ini dengan sedikit atau tanpa perubahan. Hal ini kemudian meminimalisir risiko yang terkait dengan migrasi sekaligus meningkatkan kecepatannya.

Menurut Toto, kompleksitas, biaya, serta risiko terkait migrasi IT sering menjadi penghalang untuk keberhasilan transformasi digital perusahaan, dan pada saat yang sama perusahaan juga kesulitan untuk membeli peralatan mereka sendiri.

“Pada saat yang sama, tidak masuk akal bagi perusahaan untuk membeli peralatan mereka sendiri, yang mungkin tidak akan mereka gunakan dalam jangka panjang, membutuhkan pengeluaran modal yang signifikan, dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dikirim,” tutur Toto.

Maka untuk membantu perusahaan mengatasi permasalahan ini serta mengambil langkah signifikan menuju modernisasi database mereka di masa depan berbasis cloud native, DCII kemudian menjalin kolaborasi dengan Google Cloud untuk merancang solusi Server-as-a-Service yang fleksibel.

Toto kemudian menambahkan bahwa perkembangan ekonomi digital di Indonesia telah membuka peluang bagi perusahaan untuk dapat terus tumbuh, dengan memenuhi ekspektasi pelanggan mereka terhadap aplikasi digital yang selalu aktif, mudah digunakan, aman, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Sementara Country Director Google Cloud Indonesia Megawaty Khie menyampaikan, melalui kolaborasi dengan DCII, Google Cloud akan menciptakan solusi infrastruktur terbuka untuk membantu perusahaan mengatasi hambatan ini, dan memasuki fase transformasi digital selanjutnya.

“Melalui DCI EDS, mereka dapat mengoptimalkan penggunaan model operasi cloud, yaitu model yang dapat meningkatkan kecepatan inovasi dan memberikan efisiensi biaya, tanpa pengadaan perangkat keras atau mempertaruhkan waktu henti aplikasi,” pungkas Megawaty.


Bagikan artikel ini