Dulu Bernama Spontist, Perusahaan Ini Kini Di Akuisisi NetApp
- Catur Rahmat
- •
- 11 Jun 2020 20.20 WIB
Hari ini, NetApp, perusahaan penyimpanan komputer dan manajemen data yang berpusat di Sunnyvale, California mengumumkan bahwa telah mengakuisisi Spot dengan adanya perjanjian penandatanganan. Spot merupakan salah satu perusahaan management optimalisasi dan komputasi pada public cloud. Perusahaan yang dulu bernama Spontist ini, berhasil di akuisisi dengan nilai yang tidak disebutkan.
Pengakuisisian tersebut bertujuan untuk membangun kepemimpinan di bidang public cloud dengan menggunakan layanan Application Driven Infrastructure yang diciptakan oleh Spot.
Disebutkan bahwa layanan ini dapat membantu pelanggan menghemat biaya komputasi hingga 90% dari pengeluaran pada biaya komputasi dan storage cloud mereka serta mempercepat adopsi public cloud yang sangat bermanfaat bagi perusahaan yang menggunakan layanan ini.
“Dalam era public cloud saat ini, kecepatan adalah skala terbaru. Namun, pemborosan pada public cloud yang didorong oleh sumber daya yang tidak digunakan dan terlalu banyak tersedia menjadi masalah yang signifikan di kalangan pelanggan dan masalah yang semakin besar akan memperlambat adopsi public cloud” ujar Senior Vice President and General Manager, Public Cloud Services, NetApp, Anthony Lye.
Dalam kondisi seperti ini, inisiatif yang dilakukan terasa berjalan sangat cepat sehingga menjadi prioritas dalam bisnis. Selain itu, public cloud juga menawarkan keunggulan dapat kecepatan dan fleksibilitas di era "New Normal" sebab perusahaan sedang mencari cara baru untuk bekerja, berinteraksi serta mempertahankan bisnisnya. Namun, cloud yang belum optimal dapat memperbesar biaya dan menghambat transformasi bisnis.
"Kombinasi dari platform shared storage untuk block, file, dan object terkemuka dari NetApp serta platform komputasi dari Spot akan memberikan solusi terdepan untuk optimalisasi biaya yang berkelanjutan bagi semua beban kerja, baik di cloud native maupun legacy," ujar Anthony.
Beliau juga menambahkan bahwa hal tersebut mampu memberikan profit yang lebih bagi perusahaan.
“Pelanggan yang telah mengalami optimalisasi adalah pelanggan yang bahagia dan pelanggan yang bahagia akan lebih banyak menggunakan public cloud,” ujar Anthony.
Perusahaan Spot telah menyediakan layanan visabilitas dan otomatisasi untuk mendorong optimalisasi workload yang terjadi secara terus-menerus dalam satu platform dengan tetap mempertahankan SLA dan SLO. Dengan harapan, dapat mengurangi kerjaan tim DevOps, CloudOps dan FinOps serta mengurangi kompleksitas pengelolaan, scaling, penyetelan dan pengoptimalan sumber pada cloud sehingga dapat tetap fokus pada inovasi bisnis lainnya.
“Spot didirikan dengan visi untuk merevolusi cara perusahaan mengonsumsi layanan infrastruktur cloud, menggunakan analitik dan otomatisasi untuk menghadirkan infrastruktur yang andal, berkinerja terbaik dan hemat biaya untuk semua beban kerja di setiap cloud,” ujar Founder dan CEO Spot, Amiram Shachar.
Amiram juga mengatakan bahwa Spot senang bergabung dengan NetApp dan berharap dapat mengembangkan layanan baru bersama dan memberikan bantuan pada pelanggannya untuk memindahkan workload yang lebih banyak ke cloud. Dengan hal tersebut diharapkan layanan ini mendapatkan pasar yang besar di perusahaan-perusahaan.
“Kami sangat menantikan untuk bergabung dengan keluarga NetApp dan membangun bersama masa depan Application Driven Infrastructure serta membantu pelanggan untuk memindahkan lebih banyak workload di cloud,” tutup Amiram.
Kedua pihak berharap transaksi ini dapat selesai pada paruh pertama tahun fiskal NetApp dengan mempertimbangkan dengan kondisi kepuasan terhadap persetujuan peraturan tertentu.