CIO Healthcare: Menuju Data Kesehatan yang Aman & Terpercaya
- Mutiara Aisyah
- •
- 5 jam yang lalu

CIO Healthcare Forum 2025
Jakarta, 18 Juni 2025 - Forum CIO Healthcare 2025 yang diselenggarakan di Kementerian Kesehatan menandai tonggak penting bagi transformasi layanan kesehatan digital di Indonesia. Acara ini menjadi momentum peluncuran resmi inisiatif CIO Healthcare, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk memperkuat peran pemimpin teknologi informasi di rumah sakit, institusi kesehatan, dan ekosistem digital health dalam membangun sistem layanan kesehatan yang aman, terintegrasi, dan berbasis data.
Peluncuran dilakukan secara langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin. Dalam sambutannya, Menteri Budi menekankan bahwa peningkatan mutu layanan kesehatan dimulai dari manajemen data yang kuat serta kepemimpinan digital yang visioner. Ia mengajak semua pihak untuk membayangkan sistem kesehatan yang dapat saling terhubung, layaknya sistem perbankan global. “Transformasi digital di sektor kesehatan bukan sekadar membangun sistem dan aplikasi, tetapi tentang bagaimana data diubah menjadi dampak nyata bagi kehidupan,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya electronic medical record (EMR) yang mengikuti perjalanan pasien, bukan terjebak dalam sistem yang terpisah. Harapannya, ke mana pun pasien berpindah, misalnya lintas kota, pulau, bahkan negara, rekam medisnya tetap bisa diakses secara aman oleh tenaga medis yang berwenang, untuk mendukung keputusan klinis yang cepat, akurat, dan menyelamatkan nyawa.
Kolaborasi Kemenkes dan DAMA Indonesia
Inisiatif CIO Healthcare merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan DAMA Indonesia Jakarta (Forming Chapter), sebuah organisasi yang mengusung profesionalisme dalam pengelolaan data dan berafiliasi langsung dengan DAMA International®. Tujuan utamanya adalah mempertemukan para pemimpin teknologi informasi seperti CIO, CTO, CDO, dan CISO dalam satu visi bersama yaitu membangun ekosistem kesehatan yang tangguh, aman, dan terpercaya.
Forum ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan nasional, termasuk BPJS Kesehatan yang diwakili secara langsung oleh Direktur Utamanya, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. Dalam pidatonya, beliau menyoroti pentingnya integrasi data untuk mendukung pemerataan layanan, efektivitas pemrosesan klaim, dan pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan bagi lebih dari 250 juta warga Indonesia. Ia menegaskan perlunya interoperability dan data standardization agar seluruh sistem layanan kesehatan nasional dapat bergerak seirama dalam transformasi digital.
DAMA-DMBOK sebagai Rujukan Nasional
Salah satu pencapaian paling signifikan dalam forum ini adalah pengakuan resmi Kementerian Kesehatan terhadap kerangka kerja DAMA-DMBOK sebagai rujukan utama dalam manajemen data sektor kesehatan di Indonesia. DAMA-DMBOK (Data Management Body of Knowledge) merupakan kerangka acuan global yang menyajikan prinsip, standar, dan praktik terbaik dalam pengelolaan data.
Dengan mengadopsi kerangka ini, Kementerian Kesehatan menegaskan komitmennya untuk meninggalkan praktik manajemen data yang terfragmentasi dan tidak konsisten, menuju pendekatan profesional yang terstandarisasi secara internasional. Ini menjadi fondasi penting bagi agenda transformasi digital kesehatan nasional, di mana interoperabilitas, akurasi data, dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan pelayanan yang berpusat pada pasien.
Keamanan Siber sebagai Pilar Utama
Dr. Sulistyo, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Kriptografi untuk Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dari BSSN, menambahkan dimensi penting dalam diskusi yaitu keamanan siber. Menurutnya, data pasien yang bersifat sangat sensitif harus menjadi prioritas utama dalam transformasi digital sektor kesehatan. Ia menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dalam DAMA-DMBOK, seperti kontrol, akuntabilitas, dan manajemen siklus hidup data, sangat relevan untuk memperkuat aspek keamanan digital dan perlindungan data pribadi. Dukungan dari BSSN ini mempertegas bahwa integrasi antara tata kelola data dan keamanan siber bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
Komitmen Kolektif dari Para Pemimpin Kesehatan
Forum ini mempertemukan para pemimpin strategis dari seluruh ekosistem kesehatan di Indonesia, diantaranya direktur utama rumah sakit, CIO, CTO, dan para pimpinan IT dari klinik swasta dan negeri, industri farmasi, laboratorium diagnostik, penyedia asuransi kesehatan, hingga perusahaan healthtech. Kehadiran mereka mencerminkan kesadaran kolektif bahwa transformasi digital dalam layanan kesehatan bukan semata urusan teknis, melainkan agenda strategis yang memerlukan arahan dan komitmen dari jajaran pimpinan tertinggi.
Keragaman peserta juga memperlihatkan urgensi kolaborasi lintas sektor untuk membangun sistem yang aman, terintegrasi, dan mampu memberikan dampak nyata bagi pasien, efisiensi operasional, serta keberlanjutan jangka panjang sektor kesehatan Indonesia.