Fortinet Beri Peringatan Risiko Keamanan Siber Semakin Meluas


Ilustrasi Cyber Security

Ilustrasi Cyber Security

Perusahaan solusi keamanan siber (cybersecurity) Fortinet memperingatkan makin meluasnya risiko keamanan siber di Indonesia seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat dan menjadi kekuatan ekonomi di Asia.

Peerapong Jongvibool, Vice President Fortinet untuk kawasan Southeast Asia dan Hong Kong mengatakan, Indonesia kini menjelkam menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di wilayahnya. 

Dengan meningkatnya digitalisasi, Jongvibool mengatakan, Indonesia akan menghadapi risiko siber. Karena itu, Indonesia dan industrinya perlu melindungi diri dengan arsitektur keamanan yang tepat, baik untuk infrastruktur IT (Information Technology) dan OT (Operational Technology), dan mempersiapkan diri menghadapi dunia digital.

Edwin Lim, Country Director Fortinet Indonesia mengatakan, seiring akselerasi digitalisasi di Indonesia, semua jenis ancaman siber menjadi makin jamak.

"Dari Cybercrime-as-a-Service (CaaS) hingga serangan ransomware berdampak luas yang mengincar semua jenis perusahaan, volume dan variasi ancaman siber akan terus menyebabkan perusahaan selalu waspada," ujar EDwin dilansir dari Tribun, Selasa (13/12).

"Ekspansi kehadiran kami di Indonesia akan lebih lanjut membantu upaya kami mendukung pelanggan untuk mengatasi kebutuhan keamanan siber mereka di masa kini maupun masa depan,” ungkap Edwin Lim. 

Peerapong Jongvibool menambahkan, dengan investasi dan ekspansi ini, Fortinet berharap dapat membangun momentum pertumbuhan di negara ini dan membantu pelanggan kami berakselerasi secara aman menyambut visi digitalisasi Indonesia.

Ruang kantor yang dirancang ulang akan membantu perusahaan tersebut menumbuhkan tim lokalnya agar bisa lebih lanjut menangani peningkatan kebutuhan terhadap solusi keamanan siber terkemuka di industri pada sektor publik, manufaktur, telekomunikasi, layanan keuangan, dan pasar perusahaan di Indonesia.

Kantor baru Fortinet di Jakarta dilengkapi pusat pengarahan pelanggan (Customer Briefing Centre/CBC) dan pusat pengarahan eksekutif (Executive Briefing Center/EBC), yang akan menampilkan inovasi keamanan siber dan jaringan terkini dari Fortinet, termasuk FortiGate Next-Generation Firewall (NGFW), Secure SD-WAN, Universal ZTNA, dan perangkat FortiGuard AI-powered Security Services.

Melalui CBC and EBC, Fortinet dan mitranya dapat mendemonstrasikan dengan lebih baik cara Fortinet berperan sebagai motor penggerak evolusi keamanan siber serta konvergensi antara jaringan dan keamanan.

Edwin Lim mengungkapkan, investasi dan ekspansi di Indonesia menjadi bukti komitmen Fortinet dalam menjalin kemitraan jangka panjang dengan pelanggan dan pemerintah Indonesia.

Kantor baru ini juga dilengkapi ruang pelatihan khusus yang berfokus meningkatkan keahlian dan melatih karyawan, mitra, dan calon talenta keamanan siber, sehingga membantu mengatasi kesenjangan keahlian siber di industri.

Mitra Fortinet akan memiliki akses ke lebih banyak pelatihan langsung melalui lokakarya teknis seperti Fast Track dan CyberRange. Ini merupakan bagian dari komitmen berkesinambungan Fortinet dalam menjembatani kesenjangan keahlian keamanan siber di Indonesia menghadapi lanskap ancaman siber (cyber threat) yang terus berevolusi.


Bagikan artikel ini