Glance Luncurkan Platform Lock Screen dengan Teknologi AI


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Glance salah satu platform lock screen atau kunci layar ini mengklaim sebagai terbesar di Asia Tenggara dengan meraih pengguna aktif sampai 165 juta.

Ratusan juta pengguna Glance ini tersebar di Indonesia, India, Thailand, Filipina dan Malaysia. Mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), platform lock screen Glance menampilkan konten lokal yang sedang trending dan dipersonalisasi sesuai ketertarikan pengguna dalam bentuk gambar dinamis.

 

Teknologi AI Glance akan mengkurasi konten-konten yang sedang tren di internet, kemudian akan disajikan dalam bentuk gambar menarik di lock screen ponsel. Para pengguna juga bisa menyesuaikan sendiri tampilan sesuai dengan minat dan selera mereka.

"Ketika pengguna ponsel mengakses lock screen Glance, mereka tentunya akan menentukan pilihan bahasa dan konten apa yang ingin mereka lihat. Misalnya berita, olahraga, hiburan, dan sebagainya. Dari kebiasaan yang dilakukan oleh pengguna ponsel, teknologi kami akan mempelajari apa yang paling sering dilihat atau disukai oleh pengguna. Dari situlah kemudian sistem kami akan menyajikan konten berdasarkan apa yang paling disukai dan yang paling sering diakses oleh pengguna," ujar Piyush Shah President & COO Glance yang juga merupakan Co-Founder InMobi Group.

Piyush menambahkan, jika sistem mengamati bahwa orang tersebut menghabiskan lebih banyak waktu untuk konten yang berkaitan dengan olahraga, maka sistem akan mencoba mencocokkan dan mengirimkan konten olahraga yang disukai pengguna tersebut.

Kendati proses penyaringan konten yang akan disajikan kepada para pengguna dilakukan oleh teknologi AI Glance, namun tetap ada keterlibatan manusia untuk pemeriksaan kualitas konten yang akan ditampilkan di lock screen. Hal ini memastikan bahwa konten dan visual yang akan ditampilkan di platform lock screen Glance telah sesuai dengan aturan hukum masing-masing negara.

Glance memiliki studio sendiri untuk membuat konten kreatif serta didukung teknologi Cardpress untuk menyaring konten-konten yang sedang trending si seluruh dunia dan di masing-masing negara. Dengan cara ini Glance mengetahui topik apa yang saat itu sedang trending.

 

"Kemudian kami akan identifikasi sumber konten tersebut dengan penyedia konten yang bekerja sama dengan Glance. Setelah itu, sistem kami akan merekomendasikan versi yang paling sesuai dengan Glance. Pada saat yang sama, sistem juga akan mengidentifikasi gambar dan kemudian kami akan membuatnya menjadi konten baru yang lebih dinamis dan kreatif dengan disertakan judul berita. Untuk tahapan terakhir, semua konten tersebut akan diperiksa tim editor sebelum dipublikasikan," jelas Piyush.   

Glance tersedia dalam di ponsel Android dengan fitur pre-loaded. Yang terbaru, Glance akan hadir secara eksklusif di ponsel realme di Indonesia.

Aditya Goyal, Vice President & General Manager, Strategic Distribution Partnerships, Glance mengungkapkan "Demografi realme dan kekuatan teknologinya, kami percaya realme akan menjadi partner yang hebat bagi kami dalam membuat terobosan. Melalui kerja sama ini Glance kini menghadirkan pengalaman konten berkualitas tinggi di Indonesia seperti halnya yang juga dinikmati setiap harinya oleh hampir 175 juta pengguna Glance".

Melansir dari Hitekno, Glance memiliki lebih dari 25 juta pengguna aktif di Asia Tenggara, 150 juta di India dan jaringan partner konten global yang luas, mencakup perusahaan media, selebriti, serta kreator ternama dan masih banyak lagi. Pengiklan memanfaatkan basis pengguna Glance dan content discovery berbasis artificial intelligence (AI) untuk menjangkau konsumen yang dituju.

Publisher mendapatkan manfaat dari peningkatan web traffic yang didorong oleh Glance, sementara untuk para produsen perangkat, Glance menciptakan peluang unik untuk engagement konsumen dan menghasilkan pendapatan. 

Laporan terbaru lembaga penelitian pasar global Counterpoint Research mengungkapkan bahwa layanan value added seperti Glance adalah kunci bagi produsen smartphone untuk tetap terdepan di tengah pasar yang kompetitif.

"Seiring semakin matang dan konsolidatifnya pasar smartphone secara keseluruhan, dengan OEM terkemuka menangkap sebagian besar pasar, menjadi tantangan untuk menjaga diferensiasi hardware saat faktor format lainnya tetap sama. Di tengah skenario tersebut, kreasi nilai jangka panjang akan lebih banyak bergantung pada menghadirkan diferensiasi melalui layanan over the top (OTT). Oleh karena itu, Glance dengan kehadirannya di merek smartphone ternama memegang peranan penting," ujar Arushi Chawla, Analis Riset Counterpoint Research.   


Bagikan artikel ini