IBM Hadirkan Solusi Resilience Data Berbasis AI


IBM Storage for Data Resilience

IBM Storage for Data Resilience

 Dalam era dimana teknologi semakin maju, tantangan terbesar bagi perusahaan adalah menjaga data mereka tetap aman dari serangan siber. IBM, sebagai salah satu inovator terkemuka di dunia teknologi selama lebih dari satu abad, terus mengembangkan solusi-solusi canggih untuk mengatasi tantangan ini. Dalam sebuah webinar bertema “Transforming Your Business with AI Powered Solutions”, Priatna Saputra, Advisory Storage Technical Specialist dari PT IBM Indonesia, menjelaskan bagaimana teknologi Artificial Intelligence (AI) digunakan dalam Cyber Resilience untuk menjaga kelangsungan bisnis sebuah perusahaan.

Data breach atau pelanggaran data telah menjadi ancaman yang nyata bagi perusahaan di seluruh dunia. Prianta menjelaskan bahwa menurut data, 83% dari organisasi pernah mengalami lebih dari satu kejadian data breach. Dampak dari kejadian ini sangat signifikan, dengan 60% organisasi harus menaikkan harga produk atau layanan mereka sebagai dampak dari data breach. Selain itu, biaya pemulihan setelah serangan ransomware juga tidak ringan, dengan rata-rata pembayaran uang tebusan mencapai $812 ribu pada tahun 2021. Untuk menjaga bisnis tetap berjalan, waktu pemulihan setelah serangan juga menjadi krusial, dengan rata-rata pemulihan mencapai 23 hari setelah serangan ransomware terjadi.

Oleh karena itu, dalam upaya memperkuat resilience data IBM FlashSystem menjadi solusi yang sangat penting. Dilengkapi dengan teknologi pintar baru yang didukung oleh FCM4, FlashSystem terus memonitor statistik yang dikumpulkan dari setiap I/O. Melalui model machine learning, FlashSystem mampu mendeteksi anomali seperti serangan ransomware dalam waktu kurang dari satu menit. Hal ini memastikan bahwa bisnis akan terlindungi dengan cepat sebelum serangan siber merusak sistem.

Cyber Resilience menggabungkan aspek kelangsungan bisnis, keamanan sistem informasi, dan ketahanan organisasi. Hal ini menggambarkan kemampuan sebuah perusahaan untuk tetap beroperasi dan memberikan hasil yang diinginkan meskipun mengalami serangan siber. Perlindungan data, strategi pemulihan bencana, dan meminimalkan waktu downtime menjadi fokus utama dalam membangun Cyber Resilience.

IBM menawarkan beberapa langkah untuk memperkuat Cyber Resilience:

  1. Foundational Security: Kemampuan untuk memprediksi, mencegah, dan merespons serangan dengan menggunakan platform seperti IBM QRadar.
  2. Immutability:  Data yang tidak dapat diubah adalah kunci untuk menghentikan serangan siber. IBM FlashSystem menawarkan perlindungan terhadap data yang dapat dipulihkan dan tidak dapat dihapus, sehingga attacker tidak dapat mengakses atau merusak data.
  3. Discovery: Melalui IBM Storage Insight, perusahaan dapat memahami kapan pertahanan telah diretas, melakukan pemindaian malware, dan mendapatkan wawasan pola data. Hal ini memungkinkan deteksi dini jika ada serangan.
  4. Recovery: Kecepatan dalam pemulihan menjadi krusial. IBM Storage FlashSystem memungkinkan pemulihan bisnis dalam hitungan menit hingga jam, menghindari pembayaran uang tebusan yang mahal.

Produk FlashSystem, seperti FlashSystem 5015 & 5045, FlashSystem 5300, FlashSystem 7300, dan FlashSystem 9500, menawarkan berbagai pilihan untuk kebutuhan penyimpanan data yang berbeda-beda, mulai dari kinerja untuk workload yang besar hingga integrasi dengan public cloud. Dukungan dari IBM Storage Virtualize, seperti SAN Volume Controller (SVC) SV3 Storage Engine, juga memberikan kemudahan dalam migrasi data dari on premise ke cloud provider.

Selain itu, IBM Storage Virtualize juga memberikan kontribusi penting dengan menyediakan platform perangkat lunak yang memungkinkan integrasi dan otomatisasi hybrid cloud. Hal ini membantu organisasi untuk mengurangi biaya penyimpanan data di pusat data, meningkatkan ketahanan data, dan memudahkan manajemen operasi cloud.

Priatna Saputra menekankan pentingnya kecepatan dalam pemulihan data setelah serangan siber. “Pemulihan data sangat krusial untuk kelangsungan bisnis. IBM menyediakan solusi untuk memastikan pemulihan data yang cepat dan efisien, sehingga bisnis dapat segera kembali berjalan seperti biasa setelah mengalami serangan,” jelas nya.

Dengan demikian, solusi-solusi AI-powered dari IBM Storage tidak hanya memberikan keamanan data yang tangguh, tetapi juga meningkatkan ketahanan data dan efisiensi operasional bagi organisasi dalam menghadapi tantangan serangan siber dan bencana lainnya.


Bagikan artikel ini