Implementasi Cloud dan AI: Revolusi dalam Industri Jasa Keuangan


Webminar Implementasi Cloud dan AI pada Industri Jasa Keuangan

Webminar Implementasi Cloud dan AI pada Industri Jasa Keuangan

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi cloud dan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi pendorong utama transformasi di berbagai sektor, termasuk industri jasa keuangan. Pada tanggal 2 April 2024, Webinar dengan tema "Implementasi Cloud dan AI pada Industri Jasa Keuangan" yang diselenggarakan oleh Cloud Computing Indonesia menyajikan wawasan mendalam tentang bagaimana teknologi ini mengubah wajah industri keuangan.

Vincent, Wakil Ketua Departemen IKD di AFTECH, menjelaskan bahwa AI membawa layanan baru dan inovasi yang meningkatkan kualitas layanan keuangan. "Aspek-aspek yang difokuskan dengan AI menghadirkan layanan baru dan inovasi terhadap improvement yang digunakan untuk layanan keuangan lebih aman, mudah dan dapat diintegrasikan dengan ekosistem digital yang lain," ujarnya.

Fintech, sebagai bentuk industri yang menggabungkan teknologi dengan bidang keuangan, telah menjadi pionir dalam menerapkan teknologi cloud dan AI untuk menghasilkan kemajuan yang signifikan.

Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) adalah upaya untuk membawa dampak positif dalam produk, layanan, dan model bisnis dalam ekosistem keuangan digital. Dengan regulasi yang mendukung, layanan Fintech dapat berkolaborasi dengan ekosistem keuangan digital lainnya dan infrastruktur pendukung termasuk teknologi cloud dan AI.

Berdasarkan Indeks Keuangan Inklusif dan Literasi, kolaborasi fintech dengan layanan keuangan telah memberikan kontribusi signifikan pada peningkatan inklusi keuangan yang mencapai 85,10% pada tahun 2022.

Peran Penting Cloud dan AI di Industri Keuangan

  1. Keamanan Data: Teknologi cloud meningkatkan keamanan data, memberikan keyakinan kepada perusahaan fintech bahwa data pelanggan disimpan dengan aman.
  2. Skalabilitas Efisien: Cloud memungkinkan perusahaan fintech untuk mengalokasikan sumber daya dengan efisien ke berbagai aspek operasional lainnya.
  3. Pengolahan Data: Cloud dan AI memungkinkan perusahaan fintech untuk menganalisis data lebih cepat dan efektif, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Solusi Berbasis Cloud dan AI di Industri Keuangan

  1. Otomatisasi: Implementasi AI membantu dalam otomatisasi proses bisnis, termasuk analisis data, skor kredit terintegrasi, face detection, dan deteksi penipuan.
  2. Analisis Prediktif: AI memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis prediktif yang mendalam, membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cerdas.
  3. Pelaporan Keuangan: AI membantu dalam pelaporan keuangan yang lebih akurat dan efisien.
  4. RegTech: Solusi RegTech menggunakan AI untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan.
  5. Fraud Detection: Meminimalkan risiko penipuan melalui analisis data yang mendalam dan akurat.

Prospek Masa Depan dan Tantangan AI di Wilayah Asia Pasifik

Pada tahun 2025, diprediksi bahwa cloud akan menjadi lokasi utama untuk penyimpanan, pengelolaan dan analisis data operasional. Di Asia, penggunaan cloud dalam layanan keuangan terus meningkat dengan perkiraan pengeluaran mencapai USD 27,3 miliar pada tahun 2026. Prioritas utama di wilayah Asia Pasifik termasuk adopsi platform berbasis cloud, kepercayaan pada teknologi yang dioptimalkan dan pengembangan keterampilan digital yang fokus pada kebutuhan manusia.

Implementasi AI di Perbankan

PT Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan salah satu contoh sukses dalam mengimplementasikan AI dalam berbagai aspek bisnisnya. Sankata Lee, VP, IT Strategic, Architecture & Innovation Head di PT Bank Negara Indonesia, menjelaskan bahwa “Bank BNI telah mengimplementasikan AI,mulai dari meningkatkan Cross selling activity, Fraud Detection, Anti Money Laundering, hingga meningkatkan knowledge management internal, AI telah membawa dampak positif yang signifikan bagi BNI.”

Peran GPU dalam Implementasi AI

Ifan Benawan, Product Manager Lintasarta, menjelaskan peran penting GPU dalam menjalankan AI. “Untuk menjalankan AI diperlukan GPU, dimana GPU adalah komponen penting dalam berjalannya AI,” jelasnya. Dengan menggunakan GPU, waktu yang dibutuhkan untuk penggunaan machine learning dapat dipercepat hingga 85%, menghasilkan model AI yang lebih cepat dan akurat.

Lintasarta, sebagai partner utama Nvidia Cloud di Indonesia, menyediakan solusi GPU NVIDIA H100 SXM dan NVIDIA L40S untuk kebutuhan AI di industri keuangan. Hal ini membantu meningkatkan efisiensi operasional dan keamanan data.

Lintasarta juga mengintegrasikan solusi AI Cloud yang bekerja sama dengan Bahasa.AI sebagai bagian dari strategi GEN AI mereka. Hal ini memberikan solusi yang komprehensif dan efektif dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan potensi AI di industri keuangan.

Tantangan dan Solusi dalam Implementasi AI

Meskipun implementasi AI menawarkan berbagai manfaat, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Risiko keamanan data, kekhawatiran privasi, dan shadow AI (penggunaan AI yang tidak disetujui) merupakan beberapa tantangan yang harus diperhatikan.

Sankata menekankan salah satu hal penting dalam mengimplementasi AI di industri perbankan adalah dengan menerapkan metode AI Trims (Artificial Intelligence Trust, Risk and Security Management) yang merupakan singkatan dari manajemen kepuasan, risiko, dan keamanan kecerdasan buatan. “Ini adalah kerangka kerja yang membantu organisasi mengelola risiko dalam pengembangan dan implementasi model kecerdasan buatan,” jelas Sankata.

Selain itu, dengan solusi yang tepat, seperti penggunaan GPU untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi AI, serta pengembangan rencana keamanan data yang kuat, industri jasa keuangan dapat mengatasi tantangan ini dengan efektif. 

Teknologi cloud dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) telah membawa transformasi yang signifikan dalam industri jasa keuangan. Dengan penerapan yang tepat dan dukungan infrastruktur yang handal seperti GPU, industri dapat terus mengoptimalkan layanan dan inovasi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional.


Bagikan artikel ini