Indonesia Butuh 9 Juta SDM Cakap di Bidang Teknologi Digital


Transformasi Digital

Ilustrasi Transformasi Digital

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan sembilan juta sumber daya manusia (SDM) yang cakap teknologi digital dalam 15 tahun kedua guna menghadapi gelombang kedua digitalisasi yang akan terjadi kedepannya. Berdasarkan jumlah tersebut, maka dibutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital per tahunnya.

“Indonesia dalam 15 tahun ke depan butuh 600 ribu orang talenta digital atau totalnya 9 juta. Oleh karena itu, pemerintah pusat melakukan berbagai peningkatan SDM agar SDM kita bisa adaptif terhadap kebutuhan baik di kota maupun di desa,” kata Airlangga dalam acara West Java Urban 20 Talks : Kota, Desa, dan Pemuda di Era Digital, Kamis (24/2/2022).

Airlangga menyebutkan bahwa peningkatan infrastruktur jaringan 5G hingga kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) perlu untuk dikuasai generasi muda selanjutnya. Hal ini karena teknologi-teknologi tersebut akan menjadi tantangan dalam gelombang kedua digitalisasi kedepannya.

“Peningkatan infrastruktur 5G, AI, internet of things (IoT), dan cloud computing ini tentu dibutuhkan dan perlu dikuasai oleh masyarakat terutama pemuda, yang tentunya perlu disiapkan untuk mengalami second wave daripada ekonomi digital,” tutur Airlangga.

Selain itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa gelombang kedua digitalisasi ini tentunya didorong oleh beberapa faktor, termasuk sektor pertanian, fintech, edutech, hingga telemedicine. Harapannya, faktor-faktor ini dapat digunakan selama pandemi masih berlangsung.

Sebagai informasi, ekonomi digital dari segi kontribusi terhadap PDB telah memberikan kontribusi sebesar empat persen, dan diprediksi akan meningkat hingga 1,5 kali lipat. Sektor e-commerce telah memberikan kontribusi sebesar 34 persen, dan program seperti layanan B2B di bidang logistik dan rantai pasokan memberikan kontribusi sebesar 13 persen.

“Potensi ekonomi kreatif juga perlu untuk terus dikembangkan sehingga ekonomi digital dapat memfasilitasi pertumbuhan dan peningkatan dari kontribusi ekonomi kreatif,” ujar Airlangga.

Maka dengan adanya berbagai potensi dan prediksi tersebut, Airlangga kemudian meminta pemerinta provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk dapat mendukung program pemerintah pusat. Hal ini pun dianggap penting, pasalnya kedua provinsi ini lah yang mencatatkan realisasi investasi terbesar di Indonesia.

“Terutama untuk membuat ekosistem digitalisasi sekaligus menyiapkan masyarakat atau para pemuda untuk beraktivitas co-working space yang nantinya akan siap untuk bekerja di sektor digital,” tukas Airlangga.


Bagikan artikel ini