Inovasi Pos Indonesia: Mesin Sortir Robotik AI


Ilustrasi Robot Humanoid

Ilustrasi Robot Humanoid

PT Pos Indonesia (Persero) kembali mengukir inovasi canggih dalam operasionalnya dengan menerapkan mesin sortir robotik berteknologi Artificial Intelligence (AI). Transformasi ini merupakan langkah berani dalam memajukan layanan kurir dan pengiriman, menjadikan Pos Indonesia sebagai pelopor dalam penerapan teknologi terbaru di industri ini.

Transformasi besar ini, yang diungkapkan oleh Direktur Operasi dan Digital Service PT Pos Indonesia (Persero), Hariadi, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan memenuhi tuntutan era digital. Dalam wawancara, Hariadi menyampaikan bahwa perubahan signifikan telah dimulai sejak 2021 dengan implementasi sistem baru bernama NIPOS (New Integrated Postal System), menggantikan IPOS core system untuk layanan jasa kurir.

Perubahan tersebut membawa dampak positif terhadap operasi pengiriman barang, membuatnya lebih terukur dan real-time. Standar Waktu Penyerahan (SWP) atau Service Level Agreement (SLA) Pos Indonesia meningkat secara signifikan, dengan layanan Same Day mencapai hampir 100 persen, layanan Next Day di atas 99 persen, dan layanan reguler di angka 98 persen lebih.

Hariadi menegaskan bahwa transformasi ini tidak hanya melibatkan digitalisasi tetapi juga mencakup disiplin operasional di semua tingkatan. Disiplin dari proses pengumpulan, pemrosesan, transportasi, hingga distribusi di lapangan telah diperbaiki sejak tahun 2021.

Selain perubahan dalam sistem layanan, Pos Indonesia juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam layanan aduan pelanggan (Customer Complaint Handling) yang kini mencapai 99 persen. Penerapan Universal Front End (UNIFE) di fronting pelanggan menjadi salah satu langkah positif lainnya.

Tidak berhenti di situ, Pos Indonesia merancang ekosistem superapps bernama Pospay Superapps, yang menggabungkan digital fronting Jasa Keuangan "Pospay" dan digital fronting Kurir "PosAja". Hal ini mencerminkan komitmen Pos Indonesia untuk terus berinovasi dan membangun ekosistem yang lebih luas.

Langkah paling terbaru dalam transformasi ini adalah penggunaan Mesin Sortir Robotik dan Radio-Frequency Identification (RFID) di Sentral Pengolahan Pos (SPP) Surabaya. Mesin sortir robotik ini, yang berbasis Artificial Intelligence, menjadi solusi untuk otomatisasi proses penyortiran barang-barang pengiriman.

Dalam penjelasannya, Hariadi menyebutkan bahwa mesin sortir robotik dapat menurunkan biaya sumber daya manusia (SDM) di pusat pengolahan sebesar 60-80 persen. Dengan kapasitas yang ditingkatkan hingga 700 persen, Pos Indonesia berharap dapat menjadi pemimpin dalam hal daya saing biaya di industri Courier Express Parcel.

Pos Indonesia akan mengimplementasikan teknologi ini di Jakarta pada Desember 2023. Direktur Operasi dan Digital Service Pos Indonesia berharap inovasi ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan menjaga eksistensi Pos Indonesia di tengah masyarakat.

Mesin Sortir Robotik yang digunakan adalah Autonomous Mobile Robots (AMR) yang dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI), sensor, dan teknologi komputasi. Kecepatan robot mencapai 2 meter per detik, dan penggunaan baterai litium memungkinkan operasi selama 4 jam non-stop.

Hariadi menegaskan bahwa penggunaan teknologi robotik ini bukan hanya tentang efisiensi operasional, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas pengiriman dan mengurangi irregularitas. Penerapan ini mencerminkan komitmen Pos Indonesia untuk tetap relevan dan kompetitif dalam menghadapi persaingan yang ketat di industri pengiriman.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, Pos Indonesia berharap dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memberikan pengalaman baru, dan memperkuat citra perusahaan sebagai pemimpin yang berubah dan beradaptasi di era digital.


Bagikan artikel ini