Kapabilitas Talenta Digital Perlu Dibangun di Era Industri 4.0


Ketua Umum ACCI Alex Budiyanto Paparkan Langkah ACCI untuk Dorong Pengembangan Talenta Digital

Ketua Umum ACCI Alex Budiyanto Paparkan Langkah ACCI untuk Dorong Pengembangan Talenta Digital

Industri 4.0 saat ini telah berkembang pesat, terutama dengan berbagai teknologi baru yang dibawa bersama dengan gelombang revolusi industri 4.0 ini. Transformasi digital kemudian juga mengalami percepatan dengan adanya revolusi industri 4.0, didukung pula dengan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung saat ini.

Maka seiring dengan perkembangan industri 4.0, tentu tidak lepas pula dari sumber daya manusia (SDM) dibaliknya. SDM yang kini disebut sebagai talenta digital kemudian juga harus dibangun kapabilitasnya untuk dapat meningkatkan daya saing mereka di era industri 4.0.

“Ketika kita berbicara mengenai industri 4.0, saat ini kita memahami bahwa teknologi menjadi sentral dalam konteks persaingan adopsi teknologi. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba mengadopsi teknologi dengan harapan semakin efisien dan mendorong perubahan baik dalam bisnis yang ada,” Ketua Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI) Alex Budiyanto dalam paparannya di workshop ‘Membangun Kapabilitas Diri untuk Bersaing di Era Industri 4.0’ yang merupakan bagian dari rangkaian acara Cloud Computing Indonesia Conference 2022, Selasa (12/4/2022).

Alex melanjutkan, jika perusahaan tidak berusaha bersaing dalam mengadopsi teknologi baru yang relevan untuk dapat bertahan, perusahaan kemudian bisa tergilas oleh revolusi industri 4.0 yang terus berkembang. Perusahaan mau tidak mau kemudian harus mempersiapkan diri dalam menghadapi industri 4.0.

Berbicara mengenai teknologi-teknologi industri 4.0 seperti big data analytics, machine learning, hingga internet of things (IoT) serta inovasi digital lainnya, Alex menuturkan bahwa banyak dari inovasi digital ini yang berbasis cloud computing. Hal ini karena cloud computing dapat mempercepat dan mempermudah implementasi layanan digital yang dibutuhkan.

Berkaitan dengan implementasi teknologi industri 4.0 yang dipaparkan sebelumnya, maka tentu terdapat pula kendala dalam industri yang masih harus dihadapi khususnya di Indonesia. Alex menyampaikan bahwa kendala fundamental di Indonesia berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM).

“Ini menjadi kendala utama dalam konteks adopsi teknologi tadi, karena tidak mungkin kita melakukan transformasi ke industri 4.0 dan seterusnya kalau kita tidak memiliki SDM yang capable. Kita membutuhkan SDM yang siap untuk proses transformasi tersebut, siap mengawal, dan berperan serta dalam transformasi tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik,” jelas Alex.

Maka dengan peran talenta digital yang penting dalam kemajuan transformasi digital di era industri 4.0, SDM digital kemudian perlu untuk melihat kesempatan dan motivasi untuk dapat mengembangkan talenta mereka di bidang teknologi.

Country Lead Azure Business Group Microsoft Indonesia Fiki Setiyono memaparkan, bahwa laporan IDC menunjukkan jika pekerjaan yang berorientasi teknologi diperkirakan akan meningkat dari 21 juta pada tahun 2020, menjadi 190 juta pada 2025 mendatang.

“Jadi kita lihat penerapan tenaga kerjanya sekarang sudah meningkat, sehingga bagaimana gap dirasakan ketika LinkedIn sudah menunjukkan apa pekerjaan yang akan populer, kemudian riset dari penyerapan tenaga kerjanya juga sudah ada, dan teknologinya sudah ada,” kata Fiki.

Fiki kemudian menjelaskan, peran-peran ini ini lah yang ingin diembang oleh multi-sektor, termasuk pula Microsoft dengan tujuan di Indonesia salah satunya adalah peningkatan terhadap kualitas skill digital untuk talenta digital Indonesia.

Maka untuk mendukung tujuan tersebut, Microsoft bekerja sama dengan pihak-pihak seperti Kementerian Perindustrian (Kemenperin), ACCI, dan Cloud Computing Indonesia (CCI) kemudian menghadirkan materi-materi global yang dilokalisasi dengan bahasa Indonesia melalui Microsoft Learn. Hal ini bertujuan untuk membuka akses pembelajaran sebesar-besarnya dan tanpa biaya.

“Pembelajaran ini sekarang dapat diakses oleh para talenta digital Indonesia, dengan tujuan jangka pendek terjadinya akses kepada pembelajaran digital secara mudah, sementara tujuan jangka panjangnya adalah terhadap pencapaian ekonomi digital Indonesia,” jelas Fiki.

Fiki memaparkan, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait melalui program Startup4Industry telah dibangun sebuah platform bernama Cloud Skill Challenges. Berbeda dengan Microsoft Learn yang dilokalisasi untuk membantu pembelajaran talenta digital secara mandiri, Cloud Skill Challenges dihadirkan dengan unsur gamifikasi, atau unsur kompetisi di dalamnya. Hal ini dengan harapan dapat mendorong motivasi untuk mempelajari berbagai skill digital yang ada.

“Cloud Skill Challenges memiliki empat track yang rekan-rekan semua bisa langsung mulai melakukan registrasi. Empat track ini antara lain adalah Azure Developer, AI Fundamentals, DevOps Engineer, dan Data Scientist,” jelas Fiki.

Platform Cloud Skill Challenges dengan unsur gamifikasi ini akan membantu talenta digital untuk memantau sejauh mana modul pembelajaran yang ada di Microsoft Learn telah dipelajari oleh talenta digital.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ACCI Alex Budiyanto memaparkan pula upaya ACCI untuk mendorong peningkatan skill digital bagi SDM di Indonesia, terutama terkait dengan pendidikan.

“Kami menjalin kerja sama dengan kampus-kampus, melakukan MoU dari apa yang pernah kami lakukan dengan harapan dapat menjadi sarana komunikasi antara dunia kampus dan industri, sehingga dunia kampus dapat memahami apa kebutuhan dari industri dan mendorong mereka untuk cepat beradaptasi,” jelas Alex.

Sementara dalam mendukung Startup4Industry sendiri, ACCI bersama Cloud Computing Indonesia, Microsoft, dan Kemenperin pun menghadirkan kelas belajar yang memiliki tema seperti pada Cloud Skill Challenges.

Berbagai langkah transformasi untuk talenta digital ini pun diambil untuk dapat mendukung kapabilitas dari talenta digital itu sendiri, terutama dalam menghadapi daya saing di era industri 4.0.

Platform pembelajaran Microsoft Learn dapat diakses melalui aka.ms/LearnID, sementara kelas belajar dari Cloud Computing Indonesia dapat diakses melalui academy.cloudcomputing.id.


Bagikan artikel ini