PT INTI Bersama BSSN, Garap Infrastruktur Cyber Security


Ilustrasi Cyber Security

Ilustrasi Cyber Security

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) bersama dengan PT DekstopIP Teknologi Indonesia serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) jalin kolaborasi untuk kembangkan infrastruktur cyber security di Indonesia.

Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, adalah mimpi Indonesia untuk dapat menjadi pemain global di industri digital. Ia menyebut akan mengantarkan mimpi ini dengan kekuatan penuh, terutama dengan tantangan yang ada.

Kolaborasi strategis ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh ketiga pihak, dengan agenda pembangunan sistem cloud dalam rangka mempersiapkan infrastruktur pengamanan siber di wilayah Indonesia.

“Kita semua tahu kalau kita tidak aman, data kita tidak aman, data kita masih berjalan di public cloud milik perusahaan asing. MoU ini akan jadi momentum membangun, apalagi Pak Presiden memiliki semangat untuk tingkatkan TKDN. Ini momentum yang tepat untuk kita tangkap, sehingga industri digital kita punya kedaulatan sendiri, ujar Moeldoko dalam keterangannya, melansir dari Tempo.co, Selasa (11/10/2022).

Kerja sama ini juga bertujuan untuk mengembangkan sistem cloud computing lokal dengan sertifikasi dari BSSN, dan meliputi pengembangan piranti lunak yang dibutuhkan, pembangunan serta pengembangan infrastruktur cloud system dan peralatannya, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan fungsi cyber security atau keamanan siber.

Kepala BSSN Hinsa Siburian pun menuturkan, bahwa ancaman siber merupakan ancaman hibrida, yang terkait dengan kontrol informasi, spionase, hingga sabotase. Titik berat BSSN sendiri berada pada kedaulatan data dan semua infrastruktur informasi visual nasional yang dapat dilindungi dengan baik.

“Presiden telah mengingatkan tentang kejahatan siber dan keamanan data, maka kolaborasi ini sangat bagus untuk masa depan keamanan siber Indonesia,” kata Hinsa.

Peningkatan aspek keamanan siber sendiri meliputi semua level infrastruktur, mulai dari keamanan jaringan, infrastruktur, aplikasi, hingga data. Substansi perlindungan ini dilakukan untuk menanggulangi berbagai ancaman siber.

Sementara PT INTI sebagai bagian dari MoU mendapat penugasan untuk mengembangkan layanan cloud dan blockchain produksi dalam negeri. Pengujian Proof of Concept (POC) INTI Cloud System yang dihasilkan dari kolaborasi ini pun akan melibatkan sejumlah UMKM.

“Infrastruktur pengamanan siber sedang kami siapkan bersama partner kami dari DesktopIP di kantor pusat PT INTI. Kami harus pastikan dulu kualitasnya, agar sesuai dengan standar tinggi BSSN,” jelas Direktur Utama PT INTI Edi Witjara.

Edi pun mengungkapkan, bahwa pada gilirannya Indonesia akan mandiri dan berdaulat melalui sistem cloud lokal kebanggan cyber security nasional, menjadi role model produk nasional pula dengan keandalan dan standar yang mencakup intermasional.

CEO DesktopIP Phidi Soepangkat kemudian juga menuturkan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan kemandirian Indonesia di dunia digital, dengan produk kebanggaan nasional yang berkualitas.

“Kolaborasi ini akan membuat Indonesia memiliki kemandirian di dunia digital, memiliki produk kebanggaan nasional, sembari membangun core computer skill di dalam negeri, dan dengan kapabilitas dan skill dalam negeri, kita bisa mengontrol data kita,” pungkas Phidi.

BSSN sendiri telah mencatat selama 2021, setidaknya terdapat 1,6 miliar anomali trafik yang merepresentasikan 83 persen perusahaan di Indonesia rentan terhadap peretasan. Maka dengan angka ini, Indonesia kemudian perlu melakukan langkah strategis guna mencegah terjadinya kejahatan siber.


Bagikan artikel ini