Perusahaan Korsel Garap Sistem Manajemen Air Cerdas Berbasis IoT


Internet Of Things

Ilustrasi Internet Of Things

Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) WI.Plat Co., Ltd mengembangkan sistem manajemen untuk kebocoran air bersih yang berbasis Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan teknologi komputasi awan (cloud computing) di Sukabumi guna menekan angka non revenue water (NRW).

Penerapan teknologi IoT, AI, dan cloud untuk manajemen kebocoran air bersih ini pun menjadi yang pertama di Indonesia. Sedangkan Korea Selatan sendiri selama ini dikenal sebagai negara maju yang menguasai teknologi, khususnya terkait AI dan IoT.

Kolaborasi untuk pengembangan sistem ini pun dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman Kerja Sama Proyek Percontohan Penerapan Sistem Manajemen Kebocoran Air Bersih di Kota Sukabumi antara Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa (Perumba TBW), WI.Plat Co., Ltd (WI.Plat), serta PT SUPRA Internasional Indonesia (SUPRA).

CEO WI.Plat, Sanghoon Cha menyampaikan bahwa ketiga pihak yang berkolaborasi akan mencoba untuk memecahkan masalah kehilangan air bersih di Indonesia, khususnya di Kota Sukabumi. Selain itu, juga membantu Sukabumi untuk menjadi kota cerdas atau smart city serta bersiap menghadapi perubahan iklim global serta air bersih.

“Diharapkan bahwa pilot project di Sukabumi ini akan berfungsi sebagai contoh kerja sama teknis yang baik dan membantu membangun kota-kota pintar di Indonesia,” tutur Sanghoon Cha dalam keterangan resminya, Jumat (3/9/2021).

Sanghoon Cha pun menuturkan, proyek yang didanai oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) dan Creative Technology Solution (CTS) ini bertujuan untuk dapat memecahkan permasalahan kehilangan air bersih di wilayah Kota Sukabumi. Hal ini dilakukan dengan teknologi inovatif  dari WI.Plat bersama SUPRA dan Perumda TBW.

WI.Plat sendiri merupakan perusahaan teknologi yang didirikan oleh K-Water, yang merupakan badan pemerintah Korea Selatan dengan fokus terhadap pengembangan sumber daya air secara komprehensif dan penyediaan air untuk publik dan industri di Korsel.

“Pentingnya mengamankan sumber daya air sedang ditekankan lebih dari sebelumnya karena seringnya terjadi iklim abnormal karena perubahan iklim. Proyek percontohan ini juga menjadi yang pertama di Indonesia,” kata Sanghoon Cha.

Melalui teknologi inovatif yang diusung oleh WI.Plat, Sanghoon Cha menuturkan bahwa kebcoroan air bersih pada pasokan air dapat dikelola dengan baik. Menurutnya, sumber daya air tambahan dapat diamankan dari reduksi kebocoran air perpipaan. Selain itu, teknologi unyuk meneglola kebocoran dan kehilangan air bersih sangat penting dalam tantangan perubahan iklim.

Sanghoon Cha kemudian melanjutkan, bahwa kerja sama ini difokuskan terutama pada pengadopsian teknologi yang dapat memungkinkan pengelolaan kehilangan air berbasis data. Hal ini dilakukan dengan menerapkan sistem manajemen kebocoran air berbasis IoT, AI, dan cloud.

“Ruang lingkup dari program ini adalah untuk melakukan uji coba sistem intelijen manajemen kebocoran air berbasis IoT, AI, dan teknologi cloud,” kata Sanghoon Cha.

Sementara Direktur Perumda TBW Sukabumi Abdul Kholik menyatakan bahwa melalui kerja sama ini, pihaknya akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan dengan melakukan berbagai macam upaya dan pengembangan. Termasuk pula dalam rangka menurunkan angka NRW.

“Melalui proyek ini, tentu akan menekan tingkat kebocoran air bersih di Kota Sukabumi, yang pada akhirnya akan memberikan layanan yang semakin baik kepada masyarakat,” kata Abdul.

Lebih lanjut, Abdul juga mengatakan bahwa proyek ini akan dijalankan selama 12 bulan dengan target 4.000 sambungan pada 2 District Metered Area (DMA) di Kota Sukabumi. Ketiga pihak yang bekerja sama akan berusahan untuk dapat menurunkan tingkat kebocoran serta mengadakan penilaian kinerja menggunakan teknologi tersebut.

Segenap jajaran pemerintah Kota Sukabumi pun menyambut baik kerja sama untuk proyek percontohan manajemen air bersih ini, serta diharapkan menjadi langkah strategis untuk memberikan pelayanan air bersih yang semakin baik terhadap masyarakat.


Bagikan artikel ini