Mahasiswa ITS Rancang Aplikasi SAPIENS Berbasis AI


Logo ITS

Ilustrasi Logo ITS

 

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan sebuah inovasi berbasis aplikasi yang bernama SAPIENS. SAPIENS merupakan aplikasi belajar untuk membantu siswa, utamanya siswa Sekolah Dasar (SD) dalam mengoptimalkan proses belajar mandiri di rumah selama pandemi COVID-19.

Ide karya SAPIENS yang merupakan kependekan dari Self Learning Application for Elementary Student Based on Artificial Intelligence Approach to Improve Indonesia’s Education ini merupakan besutan lima mahasiswa Departemen Statistika ITS. Mereka adalah Akhmad Miftakhul Ilmi, Andrea Ernest, Aulia Kharist Rakhmasari, Dede Yusuf P Kuntaritas, dan Zulfani Alfasanah.

SAPIENS yang berbasis artificial intelligence ini dirancang untuk membantu setiap siswa SD melakukan pembelajaran mandiri berdasarkan learning path yang sesuai. Selanjutnya, siswa akan diberikan pendamping tepat oleh relawan ataupun dengan orang tua maupun wali.

“Setiap siswa SD nantinya akan mendapatkan metode belajar yang disesuaikan dengan karakternya masing-masing,” ungkap Ketua Tim Pengembang SAPIENS, Miftakhul Ilmi melansir dari laman ITS, Jumat (9/7/2021).

Mahasiswa yang kerap disapa Miftah ini menjelaskan, setiap perbedaan pada karakteristik siswa akan melahirkan metode serta kecepatan pembelajaran yang berbeda pula. Maka guna melakukan penyesuaian dengan tepat, akan dilakukan tes tahap awal. Siswa kemudian akan dikelompokkan pada kategori tertentu yang sesuai dengan metode belajar paling cocok.

Melanjutkan mengenai detail aplikasi SAPIENS, ketika siswa selesai melakukan proses login maka akan disajikan roadmap sebagai pemandu aktivitas siswa dalam aplikasi. Roadmap tersebut berisi tes awal yang harus diselesaikan siswa untuk mengetahui proses belajar yang cocok.

Siswa kemudian akan memperoleh Learning Path, yaitu halaman yang menampilkan statistik dari hasil tes awal. Miftah menjelaskan, terdapat pula fitur schedule yang dapat dimanfaatkan oleh guru atau wali kelas untuk memasukkan daftar pelajaran siswa selama satu minggu hingga jadwal ujian. 

Fitur ini membuat aplikasi bisa menentukan waktu, pembelajaran mandiri dan materinya, hingga intensitas belajar yang sesuai bagi siswa agar mudah untuk menguasai materi ketika ujian sesuai karakteristik siswa.

Miftah mengungkapkan, ide utama dari karya ini adalah untuk mengoptimalisasi pembelajaran bagi siswa SD di kala pandemi COVID-19 saat ini. Penggalian ide serta konsep awal pun dilakukan dengan observasi pada keadaan pendidikan terkini.

“Tingkat sekolah dasar bagi kami merupakan salah satu fase pendidikan yang paling penting,” tutur Miftah.

Rancangan aplikasi ini sendiri berhasil memperoleh apresiasi dan mendapatkan medali perak dari ajang World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) beberapa waktu lalu.


Bagikan artikel ini