Mengenal Anycast IP dan Peranannya dalam Sistem Sirekap KPU


Ilustrasi Cyber Security Cloud

Ilustrasi Cyber Security Cloud

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Betty Epsilon Idroos, mengungkapkan bahwa Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap) menggunakan Anycast IP, sebuah sistem cloud computing yang terhubung ke Singapura untuk melawan serangan Distributed Denial of Service (DDoS). Namun, apa sebenarnya Anycast IP dan bagaimana perannya dalam menjaga keamanan data? 

Anycast Internet Protocol (IP) adalah sebuah skema pengalamatan jaringan IP yang memungkinkan beberapa server untuk menggunakan alamat IP yang sama. Dengan menggunakan Anycast, beberapa server tujuan fisik dapat diidentifikasi secara logis dengan satu alamat IP tunggal. Selain Anycast, terdapat pula metode pengalamatan IP lainnya seperti multicast dan Unicast. Penerapan Anycast bertujuan untuk memungkinkan penyedia layanan Content Delivery Network (CDN) dalam mendistribusikan konten secara efisien, sehingga mempercepat akses jaringan bagi pengguna di dalam jaringan CDN. Dengan demikian, Anycast memberikan solusi untuk meningkatkan kinerja pengiriman konten secara global melalui jaringan CDN, dilansir dari Thousand Eyes, Selasa (20/2/2024) 

CDN yang menggunakan anycast memberikan alamat IP yang sama ke beberapa server edge, memanfaatkan perutean IP untuk mengirimkan permintaan ke server di sekitar jaringan ke klien asal permintaan. Hal ini membantu meningkatkan kinerja distribusi konten secara keseluruhan.

Anycast IP sering kali menjadi pilihan dalam implementasi Domain Name System (DNS), yang merupakan sistem yang bertanggung jawab atas penyimpanan semua informasi data domain dalam suatu jaringan. Dalam struktur DNS, titik masuk ke DNS dilakukan melalui server root DNS, di mana semua permintaan DNS diproses. Server-server ini di-host sebagai cluster server DNS yang menggunakan pengalamatan Anycast dengan tujuan utama untuk memungkinkan algoritma perutean menentukan lokasi "terdekat" yang diiklankan, sehingga paket dapat dikirim ke sana dengan efisiensi. 

Selain itu, penggunaan Anycast dalam DNS membawa redundansi bawaan, sehingga jika server root DNS lokal tidak aktif, sistem dapat tetap berjalan tanpa gangguan. Penerapan anycast pada server DNS membantu dalam meningkatkan kinerja, redundansi kueri DNS, dan memberikan penyeimbangan beban yang efisien. Dalam konteks ini, anycast IP dapat dianggap sebagai solusi untuk mengoptimalkan operasional server DNS.

Tesar Sandikapura, Ketua Umum Idiec, menjelaskan bahwa penggunaan Anycast tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga dapat berperan dalam mengatasi serangan siber. Dalam konteks Pemilu 2024, KPU mencatat sekitar 1,6 juta serangan dengan jumlah yang terus meningkat. Sandikapura menekankan bahwa penggunaan Anycast tidak hanya untuk mendistribusikan konten secara cepat tetapi juga untuk melindungi data asli dari ancaman siber. “Jadi Singapura itu hanya digunakan sebagai alamat yang dipakai bersama-sama. Adapun KPU sempat mengatakan bahwa fisik datanya sebenarnya di Jakarta,” kata Tesar diutip dari BisnisTekno, Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, Betty Idroos menyatakan bahwa server Sirekap berada di Indonesia, membantah spekulasi bahwa data Sirekap berada di Singapura. Dia juga menegaskan bahwa Sirekap tidak melanggar aturan privasi data. Mengenai keterhubungan Sirekap dengan IP Singapura, Betty menjelaskan bahwa ini berkaitan dengan sistem Anti DDoS atau penangkal serangan siber. "Namun secara teknologi, trafik anti DDoS terbagi menjadi dua trafik, untuk user [pengguna] Indonesia melalui IP network yang ada di Indonesia," terangnya.

Dalam situasi di mana keamanan data dan integritas sistem informasi menjadi krusial, penggunaan Anycast IP oleh Sirekap menjadi pilihan strategis. Melalui sistem ini, KPU berupaya menjaga stabilitas dan keandalan dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Meskipun terhubung ke Singapura, Sirekap tetap berfokus pada pemrosesan data di dalam negeri, mengukuhkan bahwa lokasi fisik server tetap berada di Jakarta.

Penggunaan teknologi Anycast IP oleh Sirekap tidak hanya mencerminkan komitmen KPU terhadap efisiensi operasional tetapi juga sebagai langkah preventif untuk melawan ancaman siber yang mungkin terjadi selama proses pemilihan umum. Seiring berjalannya waktu, dapat diharapkan bahwa inovasi semacam ini akan menjadi lebih umum dalam memastikan keamanan dan keandalan sistem informasi di berbagai sektor.


Bagikan artikel ini